News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mayat Dimutilasi dan Dicor di Semarang

Polisi Akan Periksa Kejiwaan Pelaku Pembunuhan yang Cor Korbannya di Dinding Toko Galon

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Jumat (17/2/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengatakan akan memeriksa kesehatan kejiwaan pelaku pembunuhan dengan mutilasi dan mayat dicor di Semarang, Jawa Tengah.

Pemeriksaan kejiwaan dilakukan untuk melengkapi pemberkasan dan proses pemeriksaan terhadap pelaku.

"Untuk kesehatan kejiwaan nanti akan kita lakukan untuk melengkapi pemberkasan dan melengkapi proses pemeriksaan terhadap yang bersangkutan," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar dalam tayangan Kompas TV, Rabu (10/5/2023).

Sebagaimana diketahui jenazah dari seorang pria paruh baya ditemukan tewas dimutilasi dan dalam kondisi dicor atau disemen di sela bangunan galon isi ulang di Semarang, Jawa Tengah.

Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan bernama Husein pada Rabu (10/5). Pelaku berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya di Purbalingga setelah sebelumnya melarikan diri.

Irwan mengatakan berdasarkan hasil keterangan yang digali dari pelaku, motif pembunuhan didasari pada rasa sakit hati dan dendam. Husein selaku pelaku merasa sakit hati karena kerap menerima kekerasan fisik dari korban yang merupakan bos nya.

Diketahui pelaku baru bekerja selama kurang lebih satu bulan di toko galon milik korban, kemudian beberapa minggu terakhir yang bersangkutan mendapat kekerasan fisik dari korban.

Kekerasan fisik tersebut dilatarbelakangi karena pelaku kerap salah dalam pengiriman barang, dan merusak mesin pengolahan air milik korban.

Baca juga: Fakta Pelaku Mutilasi dan Cor Bos Galon di Semarang: Tak Menyesal hingga Arti Potong Kepala & Tangan

"Dari hasil keterangan yang disampaikan oleh Husein, motif atau alasan yang bersangkutan melakukan ini didasari rasa sakit hati dan dendam karena beberapa waktu belakangan sering mendapat kekerasan fisik dari korban," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini