TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Muhammad Husen (28) mengaku tidak bisa lari dari tempat kerjanya karena KTP miliknya ditahan bosnya, Irwan Hutagalung.
Husen kemudian membunuh bosnya pengusaha air isi ulang karena memiliki dendam kesumat sering dipukul dan dimaki.
Baca juga: Psikolog Forensik Sebut Pelaku Mutilasi di Semarang Membunuh atas Kehendak Sendiri, Tanpa Paksaan
Husen melakukan aksinya dalam dua fase.
Pembunuhan diketahui oleh Imam pedagang angkringan dekat lokasi pembunuhan.
Husen menceritakan perbuatannya pada Imam.
Nasib Imam pun kini di ujung tanduk.
Ia bisa saja dijerat hukum lantaran lebih memilih bisu saat dicurhati pelaku.
Imam sempat dihampiri Husen dan sempat memberitahukan bahwa baru saja membunuhnya bosnya.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Bos di Semarang akan Tes Kejiwaan, Ahli: Tersangka Orang Waras, Bisa Cerita Lancar
Bukannya melapor ke polisi, Imam memilih bungkam dan ikut bersenang-senang bersama pelaku.
"Saya kasih tahu Imam habis membunuh karena ketika itu berjualan di dekat situ. Dia ga masuk ke toko cuma saya kasih tahu saja," beber Husen di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023).
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, status Imam sebagai saksi masih didalami lagi.
Semisal Imam punya cukup bukti terlibat mentok akan diterapkan pasal mengetahui peristiwa tindak pidana tapi tidak melapor.
Baca juga: Pengakuan Husen, Pelaku Mutilasi di Semarang: Merasa Sakit Hati karena Sering Dipukuli Korban
"Saat ini masih pelaku tunggal yaitu Husen. Nanti kami tes kejiwaan korban, nanti dilengkapi dengan hal itu," katanya.
Detik-detik pembunuhan dan mutilasi
Husen mengungkap detik-detik proses pembunuhan terhadap bosnya, Irwan Hutagalung (53).
Berikut kronologi versi pelaku Husen.
Ia selepas bekerja menunggu bosnya tertidur lelap.
Sesudah yakin bosnya tertidur di tempat usaha isi ulang galon dan gas, di jalan Mulawarman Raya Tembalang, ia lantas mendekati korban.
Husen sekilas memastikan bosnya tertidur lelap.
Selepas itu, ia menhujamkan linggis sepanjang hampir satu meter ke arah pipi kanan korban, Kamis (4/5/2023) sekira pukul 20.30 WIB.
"Saya dua kali tusukan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," ujarnya kepada Tribun Jateng di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) siang.
Sehabis mengeksekusi korban, Husen tanpa rasa berdosa keluar dari lokasi pembunuhan lalu menuju ke angkringan yang berada persis bersebelahan dengan tempat tersebut.
Baca juga: Pelaku Mutilasi Bos Air Isi Ulang di Semarang Akui Puas Lampiaskan Dendam, Psikolog Beri Respons
"Saya minum di situ sampai jam 4 pagi, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos.
"Jumat (5/5/2023) saya masuk lagi saya mulai eksekusi lagi," katanya.
Eksekusi yang dimaksud adalah melakukan mutilasi terhadap tubuh korban.
Husen memotong tubuh majikannya sebanyak empat bagian.
Bagian pertama kepala, kedua tangan dan badan tanpa kepala serta tangan.
"Saya potong dengan menggunakan pisau dapur," ungkapnya.
Ia mengatakan, korban ketika dimutilasi masih bernafas sebab masih terdengar suara ngorok atau suara terengah-engah.
Baca juga: Pelaku Mutilasi Bos Air Isi Ulang di Semarang Akui Puas Lampiaskan Dendam, Psikolog Beri Respons
Potongan tubuh itu lalu dibungkus ke dalam karung warna putih.
Tubuh tanpa kepala itu lalu diseret seret ke lorong sisi selatan toko.
"Saya motong tubuh korban di ruang tengah, saya nyeret tanpa kepala dan tangan," katanya.
Alasannya memilih mengecor korban di lorong toko karena jarang yang mengakses tempat tersebut.
Ia pun lantas mengambil semen dan pasir di rumah korban di perumahan Bukti Agung Nomor O2, Sumurboto Banyumanik, yang berjarak sekira 3 kilometer dari lokasi kejadian.
Proses pengecoran dilakukan pada pada Sabtu (6/5/2023) sore.
Lokasi korban dicor ditumpuk barang lainnya seperti bantal supaya tidak kelihatan.
"Bagian kepala dan lengan tidak ditanam hanya cukup diberi semen dan pasir karena lubang selokan tidak cukup," papar Husen.
Pelaku kemudian mengambil sejumlah barang bukti seperti karpet penuh darah, tas, dompet, dan uang Rp7 juta milik korban.
Karpet, tas dan dompet dibuang oleh korban.
"Uang saya ambil untuk senang-senang.
Pedagang angkringan Imam saya ajak," katanya.
Penulis: iwan Arifianto
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Husen Rencanakan Pembunuhan Irwan Bos Galon Semarang 4 Hari Sebelum Peristiwa, Klaim Ia Diancam