"Berarti pihak sekolah menyalahi MoU kesepakatan pembayaran dan jumlah uangnya yang waktu kami klarifikasi nilainya belum jelas," ucapnya.
Atas dasar hal tersebut, kata dia, otomatis travel tidak bisa menjalankan tur karena merasa tidak pernah menerima pembayarannya.
"Dari keterangan sekolah tur akan di-reschedule (dijadwal ulang) sambil mencari tahu keberadaan tour leader tersebut," katanya.
Jimmy pun mengakui bahwa orang yang membawa kabur uang study tour itu merupakan karyawan di Travel GTI.
"Ya, betul marketing merangkap tour leader," ujarnya.
Dibayari alumni
Wakasek Kesiswaan SMAN 21 Bandung, Lilis Komariah mengatakan biaya study tour tersebut akan diganti oleh para alumni.
Dengan demikian, para siswa-siswa tidak perlu lagi menyetorkan sejumlah uang.
Lilis menegaskan 320 siswa yang hendak studi tour ke Yogyakarta tetap akan berangkat, namun waktunya menjadi 14,15, dan 16 Juni 2023.
Baca juga: Kurir Narkoba Laporkan 9 Polisi Dalam Kasus Penggelapan Sabu, Kuasa Hukum Pelapor Mengaku Disuap
"Kami sudah ada solusi dari permasalahan ini. Nanti mereka (siswa) akan tetap berangkat namun setelah penilaian akhir tahun atau tiga hari sebelum pembagian rapor. Soal dana (biaya) aman. Siswa enggak perlu membayar lagi. Nanti, alumni SMAN 21 Bandung yang akan mengurusnya karena mereka peduli dan mungkin juga alumni ada yang mempunyai travel atau bagaimana yang jelas mereka peduli," ujarnya.
Sebelumnya, ratusan siswa SMAN 21 Bandung berunjuk rasa di halaman sekolah mereka, Rabu (24/5/2023).
Mereka mengaku kecewa rencana keberangkatan mereka ke Yogyakarta, kemarin, mendadak dibatalkan pihak sekolah.
Padahal, untuk kegiatan itu mereka sudah membayar masing-masing Rp 1,3 juta kepada pihak sekolah.
Rencananya study tour berlangsung tiga hari mulai 24 Mei hingga 26 Mei.