"Wisuda hari ini juga sebagai kebanggaan terbesar bagi keluarga dan memang dia adalah anak perempuan satu-satunya yang menjadi harapan kita tapi kita tidak tau rencana tuhan pada 28 Desember 2019 ia pun telah dipanggil Tuhan," ujarnya saat ditemui di rumah kediamannya di Jalan Tabrani Ahmad.
Ia mengatakan tanggal anaknya dipanggil sang kuasa tepat bersamaan dengan tanggal yudisium dan tanggal wisuda tepat dengan tanggal pemakaman anak tercinta.
"Dengan seperti ini membuat Marsellina semakin sangat berarti dan ini memang sudah menjadi rencana Tuhan. Kami pihak keluarga terima kasih karena sudah sangat diperhatikan dalam acara wisuda," ujarnya.
Baca juga: Polisi Gandeng Apsifor Gali Motif Mahasiswi UI yang Tewas Bunuh Diri di Apartemen Jelang Wisuda
Ia mengatakan anaknya ingin sekali melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya di luar Kalbar namun semua itu kini hanyalah cerita saja.
Sebab Lita telah meninggalkannya terlebih dahulu bertemu dengan sang pencipta.
Ia kembali menceritakan setelah Lita di Operasi namun pada Juni 2019 Lita kembali merasa sakit.
Tanpa disadari radiasi dari laptop sampai ke perut.
Saat setelah seminar dilakukan penyusunan skripsi yang anaknya kerjakan di RSUD Soedarso karena ingin mengejar wisuda karena ingin wisuda di tahun 2019 namun tidak terkejar karena memang masih di rumah sakit dan ada beberapa urusan kampus yang belum terselesaikan.
Ia terkena kista ganas yang memang menyerang anak gadis.
Pada saat itu masih kecil sampai menggunakan obat herbal belasan juta malah membuat semakin besar akhirnya kembali lagi ke dokter di RSUD Soedarso.
“Pada 14 oktober dia kembali di operasi lagi. Pada saat itu skripsinya sudah rapi tapi dirinya bisa ikut wisuda di Januari karena memang di tahun 2019 terkendala artikelnya belum selesai. Dengan begitu dia menunggu wisuda di Januari,” ujarnya
Jadi selama menunggu waktu wisuda dia merasa demam lagi padahal sebelumnya sudah sehat dan semua urusan skripsi sudah selesai tinggal waktu wisuda saja.
Saat sakit lagi ditanyakan ke pihak RSUD Soedarso ternyata obatnya sudah habis.
Padahal sebelumnya sudah diberitahu bisa kemo di RSUD Soedarso, tapi setelah menunggu ternyata tidak ada obat dan diberi surat rujukan ke Jakarta karena ada merasa sakit lagi .