"Jadi awalnya ketahuan sama anak-anak itu karena tercium bau, tadi pagi."
"Terus laporan ke RT, kita pinjam kunci ke Pak Sugeng pemilik kontrakannya," kata Ketua RT 02 Opan Sutisna (44), Rabu (7/6/2023).
Saat pintu terbuka, warga melihat ada bungkusan besar.
Pemilik kontrakan dan warga saat itu tak berani membuka bungkusan tersebut.
Mereka akhirnya memutuskan untuk melapor ke polisi.
"Setelah laporan, baru dibuka. Saya lihat bungkusannya warna putih, posisinya kayak tertelungkup, tidak ada darah sih," ungkap Opan.
Menurut Opan, kontrakan tersebut baru dihuni sekitar satu bulan.
Namun, hingga saat ini penghuni kontrakan tersebut belum melapor ke pihak RT maupun RW.
Sempat Cekcok
Sebelum penemuan jasad terbungkus plastik, warga sempat mendengar keributan di rumah kontrakan EF.
Tita Nurmala, tetangga korban mengatakan, korban dan suaminya sempat terlibat cekcok pada Senin (5/6/2023).
"Ya pada waktu saya mendengar hari Senin jam 07.00 WIB, saya setelah pulang dari rumah Pak RW."
"Pas saya dengar suara dalam bahasa Sunda 'ayah abdi hampura, abdi hampura (ayah saya minta maaf, ayah saya minta maaf). Allahuakbar, Astaghfirullah," ujar Tita menirukan ucapan yang ia dengar dari rumah kontrakan korban, Kamis (8/6/2023).
Awalnya, Tita mengaku sempat ingin mengetuk pintu rumah korban.
Namun, urung dia lakukan karena tak ingin mencampuri masalah rumah tangga orang lain.
"Pas saya mau ketuk (pintu), ah takut ikut campur terus saya pulang lagi."
"Tidak ada (suara lain), kalau minta tolong pasti saya ketuk karena saya mendekat ke pintunya," bebernya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman)