Hal tersebut diperkuat dengan hasil pemeriksaan luar korban dokter forensik.
"Ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik dan kekerasan seksual," ungkap AKBP dr Mauluddin melalui pesan WhatsApp, Selasa (13/6/2023).
AKBP dr Mauluddin menyampaikan penyebab kematian berkaitan dengan tanda-tanda kekerasan fisik.
"Ditemukan di daerah leher," ujarnya.
Pergi dengan Pria
Sementara itu jasad Hetni sudah dipulangkan ke kampung halaman di Desa Mannababa, Kecamatan Tandukalua, Kabupaten Mamasa.
Jasad Hetni dijemput oleh pihak keluarga di RS Bhayangkara Mamuju sekira pukul 23.30 Wita usai dilakukan autopsi oleh pihak dokter rumah sakit.
Korban diketahui masih duduk di bangku kelas dua SMA Perintis Sindagamanik Mamasa.
Sebelum jasad korban ditemukan, pihak keluarga korban mengaku terakhir kali korban terlihat bersama seorang pemuda yang mereka kenal akrab.
"Begitu tahu Hetni menghilang, kakaknya langsung mendatangi Gepal karena dibilang itu kemarin lewat di depan rumah jam dua siang, namun kata orangtuanya sudah tidak di rumah sejak hari Rabu," ujar Roswati saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Selasa (13/6/2023).
Gepal adalah pria dari Desa Keang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.
Keterangan lain dari sumber Tribun-Sulbar.com, Gepal tinggal di Desa Lakahang, Kecamatan Tabulahan, Mamasa.
"Tempat pastinya kami kurang tahu, tetapi kakak korban sudah bertemu orang tua Gepal," tambahnya.
Roswati menambahkan, Gepal dekat dengan keluarga korban.