Setiap orang tua yang hadir mendapatkan 28 butir telur setiap dua minggu sekali, yang mana telur tersebut harus dikonsumsi oleh buah hatinya untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Program ini akan berlangsung selama enam bulan, dan setiap tiga bulan sekali akan dilakukan monitoring.
Program ini juga melibatkan Koko Murdokowiyoto, Brigita Manohara dan Natalius Pigai sebagai Kakak Asuh Cegah Stunting.
Ketua TP PKK Desa Ragajaya, Dwi Suyanti mengaku senang atas perhatian yang diberikan terhadap warganya dalam mencegah stunting.
Ia juga sangat senang dan mengapresiasi program Semesta Mencegah Stunting #cukupduatelur ini.
"Alhamdulillah sangat membantu sekali bagi warga untuk pencegahan stunting di desa Ragajaya," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (24/5/2023).
Lebih lanjut, ia berpesan kepada para orang tua untuk memprioritaskan telur tersebut untuk anaknya.
Karena tujuan dari program ini adalah untuk menjegah stunting.
Baca juga: Termasuk Target Penurunan Angka Stunting, Berikut 10 RPJMN Berisiko Tak Tercapai pada 2024
"Pesan saya kepada orang tuanya, ini kan jatah untuk anak-anaknya, jadi lebih diutamakan untuk anaknya bukan orang tuanya," ucapnya.
Di tempat yang sama, salah satu warga yang hadir, Nova (38) mengatakan sangat senang dengan adanya program ini.
Ia mengaku merasa terbantu dalam meningkatkan gizi bagi buah hatinya.
"Bagus buat anak-anak yang kurang gizi gitu, biar tambah gizinya biar tambah berat badannya," katanya.
Emak-emak Semringah
Tribun Network berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) untuk menekan angka stunting di Indonesia.