Upaya penekanan angka stunting itu diwujudkan melalui program Semesta Mencegah Stunting #cukupduatelur yang diterapkan secara continue di berbagai daerah di Indonesia.
Implementasi yang dilakukan TribunnewsBogor.com yaitu terjun langsung ke salah satu lokasi yang menjadi target prorgram tersebut yaitu di Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Kegiatan yang dilakukan melibatkan pihak desa setempat dan orang tua balita penderita stunting di wilayah Desa Bendungan.
Setiap orang tua yang hadir mendapatkan 28 butir telur setiap dua minggu sekali, yang mana telur tersebut harus dikonsumsi oleh buah hatinya untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Baca juga: Bantu Turunkan Angka Stunting, Pemkab Sumenep Komitmen Perbaiki Kualitas Gizi Masyarakat
Program ini akan berlangsung selama enam bulan dan setiap tiga bulan akan dilakukan monitoring.
Program Semesta Mencegah Stunting juga melibatkan Koko Murdokowiyoto sebagai Kakak Asuh Cegah Stunting.
Koko Murdokowiyoto mengaku senang dengan adanya program ini.
Ia mengatakan program ini sangat membantu terhadap kepedulian anak.
"Acara ini adalah perlu ya dan itu bentuk kepedulian kita terhadap sesama dan tentunya pengatasan terhadap stunting terhadap anak-anak ini sangat perlu, nantinya diharapkan dapat menjadi generasi muda yang sehat cerdas, kreatif dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa," ujarnya, Selasa (23/5/2023).
Selain itu ia juga berpesan kepada masyarakat yang hadir untuk selalu menjaga kebutuhan gizi anak dan sedikit menyinggung isu sosial yang kadang diabaikan oleh pemerintah.
"Stunting ini biasanya lahir karena ketidaktahuan ya terhadap gizi anak, pendapatan orang tua yang belum mencukupi sehingga menghasilkan beberapa anak yang stunting untuk mengatasinya meningkatkan penghasilan terhadap warga itu tugas pemerintah dan kita bersama, di samping itu perlu juga bantuan-bantuan sosial yang dikerjakan oleh pemerintah tentunya lewat departemen sosial dan BKKBN dan perlu juga peran serta dari masyarakat," tandasnya.
Selain pesan terhadap orang tua, ia juga memberikan pesan kepada para remaja untuk belajar tentang pemenuhan gizi anak.
Sebab menurutnya pernikahan usia dini sangat berpengaruh terhadap angka Stunting.
"Stunting ini biasanya lahir karena ketidaktahuan ya terhadap gizi anak, pendapatan orang tua yang belum mencukupi sehingga menghasilkan beberapa anak yang stunting untuk mengatasinya meningkatkan penghasilan terhadap warga itu tugas pemerintah dan kita bersama, di samping itu perlu juga bantuan-bantuan sosial yang dikerjakan oleh pemerintah tentunya lewat departemen sosial dan BKKBN dan perlu juga peran serta dari masyarakat," pungkasnya. (Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com)