Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
TRIBUNNEWS.COM - Pria yang masuk daftar pencarian orang (DPO) kasus pencurian sepeda motor (curanmor) bernama Wawan tewas ditembak petugas kepolisian.
Wawan yang berasal dari Batua Raya, Makassar tewas saat berada di Kampung Madakko, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa, Sulsel, Jumat (16/6/2023)
Pihak keluarga meminta keadilan atas tewasnya Wawan di tangan petugas kepolisian.
Tante almarhum, Dg Baya mengatakan pihak keluarga minta keadilan atas kejadian yang menimpa keponakannya.
Baca juga: Sosok AB, Pembunuh Siswi SMP di Mojokerto, Pernah Terlibat Curanmor hingga Penjambretan
"Kami keluarga mohon dikasihani. Karena keluarga saya ini payabo-yabo baru dikasi begitu lagi tidak ada pertanyakanki," ujar tante almarhum, Dg Baya.
Dia mengaku belum mengetahui kenapa ponakannya tertembak.
"Belum ditahu kenapa bisa tertembak. Saya minta keadilan," katanya saat ditemui di Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makssar, Sabtu (17/6/2023) dini hari.
Tante korban Daeng Baya, menjelaskan tidak tahu persis kejadian tersebut.
Dia hanya mendapat kabar dari supirnya lewat telepon bahwa keluarganya tertembak.
Almarhum kata dia, ketika itu sudah berada di Puskesmas Tinggimoncong.
Seusai mendapat kabar itu, Daeng Baya langsung ke Puskesmas untuk melihat kondisi korban.
Baca juga: Fakta Polisi Tewas di Musi Rawas: Jasad Ditemukan di Tempat Terbengkalai hingga Luka Tembak
"Sampai di rumah sakit (puskesmas Tinggimoncong) saya mau masuk ke dalam tapi dilarang sama dokter dengan polisi," katanya
"Alasannya jangan dulu masuk, terus saya kembali mau masuk tapi dilarang lagi sama dokter," sambungnya.
Setelah dilarang, Dg Baya kemudian keluar di dekat tempat wudhu. Di sana dia bertanya kepada dokter.
"Pas saya keluar di tempat wudhu datang mi dokter, saya tanya bagaimana sudah sadar?, dokter menjawab bagaimana mau sadar nah terbelah kepalanya. Dokter bilang itu," bebernya.
Daeng Baya mengaku tidak tahu kenapa almarhum tertembak.
"Saya belum tahu itu (kenapa bisa tertembak) yang tembak saya juga tidak tahu karena saya tidak lihat," tambahnya.
Dia mengaku tidak sempat melihat jenazah almarhum. Sebab jasadnya sudah terbungkus.
Baca juga: Misteri Tewasnya Kanit Paminal Polres Musi Rawas, Luka Tembak di Kepala, Polda Sumsel Turun Tangan
Dia hanya menyuruh cucunya mengambil foto ketika di Puskesmas Tinggimoncong.
Namun cucunya dilarang mengambil gambar.
"Jadi saya suruh cucuku foto saya mau liat fotonya. Karena saya takut lihat darah, tapi cucuku dilarang sama dokter ambil foto," katanya
"Dokter bilang tidak bisa difoto. Cucuku sempat lihat lubang depan kepalanya (dahinya) almarhum," sambungnya.
Dg Baya menuturkan jika almarhum tinggal atau berdomisili Makassar.
Dia ke Malino Tinggimoncong lantaran dipanggil kerja oleh keluarganya
"Dia (almarhum) ke Malino karena diajak kerja untuk jadi sopir sama zakir," katanya
"Saya juga tidak tahu pasti sudah berapa hari dia di Tinggimoncong, karena saya tidak pernah lihat ki. Ini baru saya dapat kabarnya," sambungnya.
Setelah dari Puskesmas Tinggimoncong, jasad Wawan dibawa ke Dokpol Biddokkes Polda Sulsel Jl Kumala, Makassar.
Jasad almarhum kemudian diautopsi hingga Sabtu dini hari.
Artikel ini telah tayang di TribunGowa.com dengan judul Keluarga Pria yang Ditemukan Tewas Tertembak di Gowa Minta Keadilan