TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Ni (16) siswi SMKN Rancah warga Dusun Mekarjaya Desa Kaso Tambaksari menjadi korban penganiayaan orang tidak dikenal (OTK).
Akibat penganiayaan yang dilakukan orang tidak dikenal tersebut korban berlumuran darah mengalami luka sayatan akibat sabetan senjata tajam (pisau dapur) sehingga mengalami 18 jahitan di lehernya.
Untuk penanganan bekas luka sayatannya tersebut korban sempat dibius.
Baca juga: Alasan Tersangka Pelecehan 17 Anak di Jambi Sayat Tangan Sendiri, Keluarga Bantah Ada Penyimpangan
“Tapi tadi sudah sadar. Mungkin obat biusnya sudah habis, si Neng sejak sadar tadi nangis terus. Katanya perih, sakit,” ujar Ny Yayah, ibunda korban ketika dihubungi Tribun Senin (19/5/2023) malam.
Mungkin bekas luka sayatan di leher korban yang sempat menganga dan sudah dijahit tersebut masih menimbulkan rasa sakit.
Untuk asupan, katanya baru boleh makan bubur bayi. Berikut juga diinfus. Sementara makan nasi belum dibolehkan.
"Baru boleh makan bubur bayi," katanya.
Baca juga: 4 Kesaksian Satpam soal Penganiayaan David, Mario Hendak Kabur, Tak Mau Tunjukkan Identitas
Saat dihubungi, Yayah bersama suaminya, Anang sedang berada di Polsek Rancah dimintai keterangan oleh polisi.
“Dari tadi sejak pukul 16.30 di Polsek (Polsek Rancah), sekarang mau ke rumah sakit lagi (maksudnya ke Klinik Purwa). Tadi yang nunggui di rumah sakit kakaknya si Neng ama neneknya,” ungkap Yayah.
Menurut Yayah yang sehari-hari bekerja di warung miliknya di Dusun Mekarmulya Desa Kaso Tambaksari tersebut, korban adalah anak bungsunya dari 3 bersaudara.
“Tadi waktu di polsek, dengar-dengar katanya pelakunya sudah ketangkap. Tapi nggak tahu persis juga,” imbuhnya.
Siapapun pelakunya menurut Yayah, harus dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Anak saya sebelumnya sehat, sekarang kok jadi begini. Pelakunya harus dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” harapnya.
Baca juga: 4 Kesaksian Satpam soal Penganiayaan David, Mario Hendak Kabur, Tak Mau Tunjukkan Identitas
Kronologi Kejadian