Akhirnya, kata Hernawan, selepas magrib tercatat ada 31 santri yang mengalami keracunan tersebut karena mengalami gejala yang sama seperti mual, muntah, dan hingga diare.
Ia mengatakan, semua santri yang mengalami keracunan massal tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Cikalongwetan dan ada juga yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cikalongwetan.
"Jadi akibat keracunan itu, santri mengalami muntah-muntah dan BAB terus menerus. Kemudian 31 santri menjalani observasi di puskesmas dan rumah sakit," kata Hernawan.
Baca juga: Santap Olahan Daging Sisa Hajatan, Puluhan Warga Kampung Cisarai Purwakarta Keracunan
Camat Cikalongwetan, Dadang A Sapardan mengatakan, terkait kejadian keracunan massal ini pihaknya sudah melakukan pengecekan ke puskesmas dan rumah sakit serta meminta keterangan kepada sejumlah santri.
"Dari keterangan mereka, awalnya keracunan itu dari sarapan pagi, biasa kan kalau santri itu makannya bareng, nah setelah itu beberapa santri merasakan gejala lalu dibawa ke puskesmas dan rumah sakit," ucap Dadang.
Setelah mendapat perawatan di puskesmas dan rumah sakit itu, kata dia, sebagian santri mulai berangsur pulih dan diperbolehkan pulang ke rumahnya, namun ada juga yang masih mendapat perawatan.
"Sekarang dari puluhan santri itu sudah ada yang sehat lagi, jadi sebagian besar sudah pada pulang ke rumahnya masing-masing," katanya.
Artilkel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mi Instan yang Diduga Jadi Penyebab Puluhan Santri di Bandung Barat Keracunan Langsung Diuji di Lab