TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mutiara di Lubuk Kilangan Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), membayar uang sekolahnya dengan sampah plastik.
Program pembayaran uang sekolah dengan sampah plastik ini berlangsung sejak tahun 2017.
Baca juga: Pendaftaran PPDB Jakarta 2023 untuk PAUD dan TK Dibuka, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya
TK Mutiara dan Paud Mutiara ini terletak di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
Pemilik dan sekaligus penggagasnya adalah Asri Astianingsih. Program ini hadir setelah banyak orang tua murid di TK dan Paud mutiara kesulitan membayar uang sekolah.
Sampah yang dibayarkan oleh orang tua murid itu, ia olah di Bank Sampah Sakinah miliknya.
Bank Sampah Sakinah ini sudah berdiri sejak 2012, anggotanya berjumlah 500 orang. Bank Sampah Sakinah ini membeli sampah dari masyarakat setempat.
Sampah tersebut mereka olah untuk jadi kerajinan tangan hingga kompos yang memiliki nilai ekonomi.
"Jadi untuk membantu orang tua murid dan mengembangkan Bank Sampah Sakinah, program pembayaran uang sekolah dengan sampah plastik itu saya hadirkan," terangnya.
Baca juga: Polemik Wisuda PAUD-SMA, Kemendikbud Terbitkan Surat Edaran: Tak Wajib, Tak Boleh Beratkan Orangtua
Dalam program pembayaran uang sekolah dengan sampah plastik ini, setiap orang tua murid diutamakan membawa sebanyak 1 kilo sampah plastik saat mengantarkan anaknya sekolah.
"Sampah tersebut sudah dibersihkan terlebih dahulu dan bernilai seharga Rp6 ribu," ujarnya
Program ini masih terus ia langsungkan sampai saat ini, Asri berharap persoalan ekonomi tidak mengganggu pendidikan anak.
Menurutnya pendidikan adalah hak anak, melalui pendidikan anak bisa membangkitkan ekonomi keluarga.
Selain itu, ia berharap dari program ini masyarakat bisa lebih sadar akan bahaya sampah dan bisa meminimalisir penggunaannya.
Terpisah, orang tua murid TK, Wati (42) mengapresiasi program pembayaran uang sekolah menggunakan sampah plastik tersebut.
Baca juga: Lolly Sebut Uang Sekolah hanya Bisa Dibayar Ibunya, Nikita Mirzani Sindir Antonio Dedola: Gak Mampu