"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.
1 Meninggal 11 Luka-Luka
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY melaporkan data sementara akibat gempa 6,4 M tersebut.
Lewat unggahan media sosial twitter, BPBD DIY melaporkan ada satu orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.
Satu orang yang meninggal dunia merupakan warga Kabupaten Bantul, DIY, berinisial S perempuan berusia 67 tahun.
Korban meninggal dunia disebabkan karena kaget yang mengakibatkan serangan jantung hingga berujung meninggal dunia.
Kondisi ini dilaporkan hingga pukul 23.30 WIB.
"Update sementara data korban jiwa gempa Bumi wilayan DIY. Kabupaten Bantul 5 luka, 1 meninggal dunia, Kabupaten Gunungkidul 3 luka, dan Kabupaten Sleman 3 luka," tulis akun Twitter @TRCBPBDDIY.
Gempa ini dirasakan sampai Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Jawa Barat.
Sejumlah rumah hingga fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, pemerintah, kesehatan maupun jaringan listrik mengalami kerusakan.
Penyebab Gempa Bumi
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan penyebab gempa yang mengguncang gempa di Bantul.
Ia mengatakan, gempa bumi di Bantul terjadi lantaran adanya aktivitas subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia," terang Daryono dalam kterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi di Bantul memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
(Tribunnews.com/Milani Resti)