Pihaknya memilih fokus pada pemulihan dan pendampingan ke warga, terutama sosialisasi pencegahan Antraks agar tidak terulang lagi.
"Sebab ini kan sudah telanjur kejadian, fokusnya sekarang bagaimana menyelamatkan warga kami," kata David.
Ia juga tak ingin masyarakat jadi resah dengan isu Antraks ini.
Sebab bisa berdampak pada aktivitas jual-beli ternak, mengingat Gunungkidul sendiri menjadi salah satu gudang ternak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan ada 125 warga Pedukuhan Jati yang diperiksa.
Baca juga: Diduga Terjangkit Antraks, 2 Ekor Sapi di Desa Marumpa Kabupaten Maros Mati Mendadak
Mereka diketahui ikut menyembelih dan mengonsumsi daging sapi yang terindikasi Antraks.
Hasil lab menunjukkan 85 di antaranya positif, yang mana 18 orang bergejala.
Pemeriksaan langsung dilakukan begitu mendapat informasi ada warga yang meninggal dunia terindikasi Antraks.
"Mereka sudah diberi antibiotik, baik yang bergejala maupun tidak," kata Dewi.
Ia menilai edukasi ke masyarakat saat ini paling penting, terutama untuk tidak mengonsumsi daging sapi yang sebelumnya sakit atau mati mendadak, demi menghindari penularan penyakit. (alx)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Lurah Candirejo Semanu Gunungkidul Klarifikasi Soal Antraks, Pilih Fokus Pendampingan Warga