Keesokan harinya, Senin (3/7/2023) sekitar pukul 07.00 WIB, AA melahirkan anaknya yang telah meninggal dunia dalam kandungan.
"AA dirawat di ICU, sedangkan S pulang ke rumah membawa jenazah bayi untuk dimakamkan," tuturnya.
Sesampainya di rumah sekitar puku 18.00 WIB, S kemudian membacakan Surah Yasin.
Setelah itu dia menyimpan jasad bayinya ke dalam freezer.
"Alasan S memasukan jenazah ke dalam freezer karena melihat jenazah dikeluarkan dari pendingin di RS. Jenazah dimasukkan ke dalam freezer dari jam 8 malam," ungkapnya.
Pada Selasa (4/7/2023), S lalu mengurus surat kematian ke Kelurahan.
Setelah itu, S baru memakamkan jasad bayinya itu di TPU Selapajang.
"Dimakamkan di TPU Selapajang sekitar pukul 11 siang," jelasnya.
Anak Meninggal dalam Gendongan Menuju Puskesmas
Di tengah gelap gulita Martadinata menggendong balitanya yang tengah sakit menuju Puskesmas terdekat.
Namun upaya Martadinata sia-sia, balita bernama Meilani Tari Algani itu meninggal dunia saat belum sampai di Puskesmas.
Kisah pilu orang tua yang kehilangan putri tercintanya dalam perjalanan ke Puskesmas itu terjadi di Desa Landur, Kecamatan Pendopo, Empat Lawang, Sumatra Selatan masih ramai oleh tetangga, Selasa (4/7/2023).
Dikutip dari Tribun Sumsel, Martadinata menceritakan perjuangannya berjalan kaki menembus gulita malam demi menyelamatkan nyawa sang putri.
Saat itu kata Martadinata, ia sedang bermalam di talang ataupun kebun kopi bersama keluarganya.