Luangkan waktu yang cukup agar suasana makan menjadi menyenangkan dan menjadi waktu yang berkualitas bersama keluarga.
"Pada saat makan, hindari sambil bermain gadget dan matikan televisi untuk menghindari perhatian anak yang gampang terpecah," katanya.
"Sangat penting bagi orang tua untuk menghindari distraksi dalam proses makan agar anak dapat fokus pada aktivitas makan. Distraksi yang dimaksud dapat berupa televisi, gadget, dan mainan," ujarnya.
"Jika orang tua sering memberikan distraksi kepada anak saat waktu makan, maka anak akan cenderung berpikir bahwa aktivitas makan merupakan suatu rutinitas saja dan bukan kebutuhan," katanya.
Baca juga: Sambut Hari Keluarga Nasional 2023, BKKBN Targetkan 1,2 Juta Pasangan Usia Subur Dapat KB
"Dampak yang dapat dialami oleh anak, ialah anak menjadi kurang peka terhadap rasa lapar dan kebutuhan untuk makan karena kebiasaan yang dibangun ketika aktivitas makan dilakukan sambil melakukan hal lainnya," ujarnya.
Kemudian, memberikan pujian jika anak makan dengan baik, hindari memberikan hadiah dukungan orang tua dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah penting, di mana dukungan ini dapat dituangkan melalui berbagai hal.
Salah satunya melalui hadiah, sebuah bentuk apresiasi yang dapat diberikan kepada anak atas pencapaian yang sudah diraih.
Namun, pemberian hadiah juga tidak dapat diberikan secara berlebihan karena nantinya anak akan merasa terlalu mudah dan akhirnya hadiah tersebut kehilangan maknanya.
"Terakhir dalam memilih bahan makanan protein hewani yang baik bagi pertumbuhan bahan makanan menjadi hal yang penting bagi tubuh untuk mendapatkan gizi, maupun zat yang dibutuhkan badan dalam masa pertumbuhan seperti protein, vitamin, zat besi dan zink yang bisa didapat dari ayam, ikan segar, daging yang segar berwarna, hati yang segar, telur, susu yang segar, termasuk susu terfortifikasi merupakan ragam protein hewani. Ingat untuk konsumsi 3 porsi sumber protein hewani sehari untuk bantu penuhi kebutuhan gizi harian,” tambah Prof. Ali Khomsan.
Salah satu bentuk nyata komitmen Nestle Indonesia mendukung terwujudnya keluarga bebas stunting diwujudkan melalui intervensi gizi dan edukasi yang dilakukan melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada bulan Agustus-Desember 2022.
Program ini menjangkau 1.200 kader, orang tua, dan ibu hamil yang berpartisipasi dalam sesi peningkatan kapasitas serta melakukan pendampingan kepada 85 anak usia 1-5 tahun.
“Program DASHAT yang sudah kami lakukan ini berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 23 persen, meningkatkan status gizi sebesar 50%, peningkatan pengetahuan gizi ibu, rata-rata kecukupan zat gizi mikro (Kalsium, Zat Besi, dan Zink), dan skor keanekaragaman pangan secara signifikan,” ujar Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia.
Di samping itu, Nestle Indonesia terus berupaya untuk memberikan edukasi pada orang tua melalui program DANCOW FortiGro Aku dan Kau Siap Sekolah (ADKSS) sejak tahun 2016 yang telah menjangkau lebih dari 530.000 ibu di 3.700 sekolah dan pemukiman, serta menjangkau hingga 100 kota dan kabupaten di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Cegah Stunting, Berikut 9 Tips Bentuk Kebiasaan Makan Baik Pada Anak Sejak Dini