TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO- Dua pengangguran, Jeki Rahmat Prawijaya (21) dan AAF (16) di Ponorogo, Jawa Timur membunuh seorang pensiunan TNI, Sumiran (57).
Pembunuhan terhadap pensiunan TNI di Ponorogo menggegerkan warga setempat.
Baca juga: Sosok Pelaku Pembunuhan Muazin di Surabaya, Pelaku Kabur usai Membunuh Adiknya, Kini Telah Ditangkap
Dua pengganguran asal Jambi ini mencekik dan memukul korban menggunakan batu hingga tak bernyawa.
Jasad Sumiran lalu dibungkus karpet dan dibuang di kolong Jalan Tol Ngawi-Solo km 557.
Awal kasus ini mencuat saat warga RT 02 RW 02, Dusun Jatisari, Desa Semanding, Kabupaten Ponorogo, geger akibat ditemukan bercak darah di pintu dan jendela di salah satu rumah kontrakan milik Sunardi.
Awal kasus ini mencuat saat warga RT 02 RW 02, Dusun Jatisari, Desa Semanding, Kabupaten Ponorogo, geger akibat ditemukan bercak darah di pintu dan jendela di salah satu rumah kontrakan milik Sunardi.
Hal ini beralasan karena malam sebelum bercak darah ditemukan, ada warga yang mendengar teriakan minta tolong dan gelagat tak wajar dari penghuninya.
Apalagi dua penghuni yang mengontrak rumah itu, langsung menghilang sejak Jumat (23/6/2023) malam.
Baca juga: Seorang Pria Tewas Mengambang di Kolam Renang di Kompleks Manahan Solo, Muka Membiru
Ketua RT 02, Heri Siswanto mengungkapkan pada Jumat (23/6/2023) malam, warga bernama Dimas mendengar suara minta tolong dari dalam rumah.
Dimas sempat keluar, namun tiba-tiba lampu rumah dimatikan.
“Tirai juga ditutup rapat. Dimas menunggu di depan rumahnya. Rumahnya Dimas kan di depan lokasi. Dimas juga telepon pemilik kontrakan,” jelas Heri pada Senin (26/6/2023).
Setelah lampu dimatikan, jelas dia, terdengar suara gemuruh. Lalu ada suara dengkuran.
Lepas itu tidak terdengar suara apapun.
“Mas dimas masuk rumah sambil ngintip jendela, ada dua orang menyeret karpet. Satunya bawa hp pakai lampu dimasukkan ke dalam mobil,” bebernya.