TRIBUNNEWS.com - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, membeberkan penyebab mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), RTA (20) tewas, lalu dimutilasi.
Endriadi mengungkapkan antara RTA dan kedua pelaku, W (29) dan RD (28), saling mengenal lewat media sosial.
Ketiganya, ungkap Endriadi, sama-sama aktif di sebuah grup komunitas media sosial.
Singkat cerita, W kemudian meminta RD yang berdomisili di Bogor, Jawa Barat, untuk datang ke Yogyakarta.
W mengajak RD untuk menemui RTA.
"Kemudian salah satu pelaku yang di Jogja (W) mengundang pelaku yang dari luar Jogja (RD) untuk datang menemui korban," ungkap Endriadi saat jumpa pers di Mapolda DIY, Selasa (18/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Baca juga: 2 Hari Sebelum Jasadnya Ditemukan, RTA Korban Mutilasi di Sleman Sempat Unggah Video di Instagram
Lebih lanjut, Endriadi mengatakan W dan RD lantas menjemput RTA dan mengajaknya ke kos W di di kawasan Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman pada Selasa (11/7/2023).
Di kos itu, ketiganya disebut Endriadi melakukan aktivitas tak wajar yang diduga berujung pada tewasnya RTA.
"Mereka tergabung di sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas nggak wajar. Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain."
"Ini terjadi berlebihan sehingga mengakibatkan korban meninggal," terang Endriadi.
Mengetahui RTA yang tewas, W dan RD kemudian panik hingga akhirnya memutilasi korban.
Aksi mutilasi itu dilakukan dua pelaku untuk menutupi peristiwa tewasnya RTA.
"Setelah korban meninggal para pelaku kemudian panik kemudian berniat menghilangkan jejak peristiwa tersebut."
"Setelah panik mereka melakukan upaya pemotongan atau mutilasi," bebernya.