Saat RTA tak bisa dihubungi, keluarganya yang berada di Pangkalpinang, panik.
Mereka kemudian meminta pada keluarga yang tinggal di Yogyakarta untuk mengecek keberadaan RTA di kos.
Hasilnya, ditemukan pintu kos RTA tak terkunci, sedangkan yang bersangkutan tidak ada di tempat.
"Hampir setiap hari komunikasi, jadi saat ditelepon nomornya gak aktif."
"Terus saat keluarga yang di Yogyakarta ngecek ke kontrakannya, kondisinya kosong terus keadaan pintu kontrakannya tidak terkunci," urai Majid.
Baca juga: Pengakuan Tetangga Samping Kamar Kos TKP Mutilasi di Sleman, Tidak Ada Suara Gaduh
Dikatakan Majid, RTA sempat berkonunikasi dengan ibunya sebelum hilang.
Majid menyebut tak ada obrolan yang spesifik antara RTA dan ibunya.
"Kalau gak salah hari Selasa itu masih komunikasi ngobrol biasa sama ibunya. Tidak ada membahas yang spesifik hanya obrolan antara ibu dan anak saja," pungkasnya.
Sebelumnya, potongan tubuh RTA ditemukan di sekitar Sungai Bedog perbatasan Kelurahan Bangunkerto dan Kelurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Rabu (12/7/2023).
Potongan tubuh RTA tepatnya ditemukan di bawah Jembatan Kelor.
Warga setempat, Purnomo, mengungkapkan potongan tubuh berupa dua kaki dan satu tangan itu awalnya ditemukan oleh anak-anak yang sedang memancing.
Anak-anak itu menemukan potongan tubuh pada Rabu sore, menjelang magrib.
Karena merasa ketakutan, mereka pun naik ke atas dan melaporkan ke warga soal temuan potongan tubuh.
"Mereka ketakutan, kemudian naik dan lapor ke warga kampung sebelah," ungkap Purnomo kepada TribunJogja.com, Rabu.
Setelahnya, warga melapor ke polisi setempat atas penemuan itu.
Usai menerima laporan itu, polisi kemudian melakukan pencarian hingga ditemukan bahwa pelaku adalah W dan RD.
W dan RD diamankan tim Polda DIY di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJogja.com/Miftahul Huda/Christi Mahatma Wardhani/Alifia Nuralita/Ahmad Syarifuddin/Taufiq Syarifudin/Bunga Kartikasari)