"Hasil keterangan dari Puskesmas, korban diperkirakan meninggal dunia sudah lebih 1 bulan karena kondisi korban tinggal tulang belulang," jelasnya.
Lebih jauh Anom menambahkan berdasarkan hasil kesepakatan dari keluarga dan warga lingkungan setempat, korban dimakamkan di pemakaman umum.
Keluarga korban juga menerima peristiwa itu.
Lurah Wuryantoro, Sucipto, mengaku tak secara pasti mengetahui kejadian itu.
"Kronologinya seperti apa saya kurang mengetahui. Kebetulan kemarin saya tidak di tempat," jelasnya, Senin (17/7/2023).
Berdasarkan informasi yang diterimanya, lansia itu hanya tinggal berdua dengan cucunya.
Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Bayi di Kali Pepe Colomadu, Diduga Bayi Baru Lahir Dibuang ke Sungai
Korban Narti Rini diketahui sudah menderita sakit-sakitan dan H mengalami gangguan jiwa.
Meskipun begitu, H masih bisa diajak berkomunikasi dan tidak pernah mengamuk.
"Yang pertama mengetahui dikubur di pekarangan belakang itu Pak RT dan famili korban," jelasnya.
Tak diketahui secara pasti bagaimana peristiwa itu terjadi, apa juga yang menyebabkan Narti meninggal.
Yang jelas, saat ini jasad Narti sudah dipindahkan ke pemakaman umum.
Lebih jauh, pihaknya mendapatkan informasi bahwa saat ini cucu Narti sudah dibawa sang ayah yang diketahui berasal dari Kecamatan Manyaran.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Hidup Hanya Berdua, Pria ODGJ di Wonogiri Kubur Neneknya di Pekarangan Rumah
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pak RT Tanya Keberadaan Neneknya, Pria ODGJ di Wonogiri Langsung Tunjukkan Kuburan di Belakang Rumah