Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto mengatakan, korban Si (30) yang dibunuh ini ada kelainan jiwa.
"Informasi yang kami gali bahwa korban ini ada kelainan jiwa dengan depresi yang berbeda-beda," tukasnya saat menjelaskan pada konferensi pers di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (25/7/2023).
Ia menjelaskan, korban kadang normal kejiwaannya dan kadang aneh-aneh saat berinteraksi.
Baca juga: Sebelum Bunuh Diri, Pemuda di Purwokerto Sempatkan Minta Maaf ke Mantan Pacar
"Jadi ini informasi awal yang kami dapatkan, dan tentu tidak serta merta kami percaya," bebernya.
Polisi meminta keterangan dari dokter kejiwaan yang mungkin pernah berobat atau terapi.
"Kami mintakan rekam jejak tentang kesehatannya korban," imbuh Kombes Pol Ino Harianto.
Korban marah-marah
Sebelum tewas dibunuh, korban pada pagi itu marah-marah dengan membawa sebilah pisau.
"TR selaku kakak korban menenangkan korban, tapi korban tidak bisa tenang, dan menyerang kakak laki-lakinya,"
"Motifnya korban marah-marah itu sedang kami dalami," kata Kombes Pol Ino.
TR itu tidak mampu menenangkan adiknya, bahkan diserang oleh korban atau adiknya hingga keluar rumah.
Baca juga: Pengamat: Presiden dan Menteri BUMN Lebih Tahu Integritas Ahok, Jangan Bunuh Karakternya
"Melihat kedua anak laki-lakinya ini ribut dan ayah korban ini berusaha melerai. Tetapi sebelum melerai, ayahnya atau pelaku mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggangnya," bebernya.
Pelaku SR ini sebelumnya membujuk korban tetapi tidak digubris oleh korban, bahkan orang tuanya ini juga diserang korban.
"Melihat kondisi pada saat itu kakak laki-laki korban yang berada di luar menghindar. Tetapi orang tua korban diserang oleh adiknya,"
"Pada saat itu kakak korban lalu masuk lagi untuk melakukan serangan balik," imbuhnya.