News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Bocah 12 Tahun yang Kecanduan Hirup Bensin, Dinas Pendidikan Bakal Lakukan Pendampingan

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saiful Bahri atau Om Zein saat mendatangi anak kecanduan menghirup bensin di Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023).

Seperti yang diketahui, akibat kecanduan bensin itu, IG tak lagi melanjutan jenjang pendidikan. IG terakhirnya mendapatkan pendidikan saat duduk di bangku sekolah dasar kelas tiga.

Bupati Anne mengatakan, sebagai masyarakat Indonesia, IG wajib mendapatkan jenjang pendidikan. Dengan karena itu, pihaknya akan mencari solusi agar sang anak bisa kembali menempuh pendidikan.

"Jadi penanganan yang pertama itu, sang anak harus segera sembuh dari kebiasaan kecanduan hirup aroma bensin. Kemudian, akan kami carikan solusi agar IG bisa segera mendapatkan pendidikan," katanya.

Saiful Bahri atau Om Zein saat mendatangi anak kecanduan menghirup bensin di Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023) (TRIBUNJABAR.ID/DEANZA FALEVI)

Baca juga: Cerita Anak di Jabar Bertahun-tahun Kecanduan Bensin: Diberi Obat Keras Saraf, Kini Putus Sekolah

Ngamuk Kalau Tak Diberi Bensin

IG (12), anak asal Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kecanduan menghirup aroma bensin setiap hari.

IG mencium aroma bensin dengan cara mengisi bensin ke dalam botol plastik. Hal itu sudah ia jalani selama tiga tahun.

"Sudah jalan tiga tahun, dari dia kelas 3 Sekolah Dasar. Saat itu masih umur 9 tahun, sekarang anak (IG) tuh sudah usia 12 tahun," ucap Acah Wiharsi (45), orang tua dari IG saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Selasa (25/7/2023).

Ia mengatakan, jika IG tidak menghirup aroma bensin, maka sang anak akan mengamuk.

"Jadi tiap hari dipegangin aja itu bensin sampai mau tidur juga dibawa ke kasur. Kalau engga dikasih nanti dia (IG) marah-marah," katanya.

Dirinya mengaku bahwa selama IG kecanduan aroma bensin, Dinas Sosial (Dinsos) Purwakarta baru mendatangi ke kediamannya satu kali.

"Waktu itu pernah sekali, cuman yah dikasih tahu aja untuk tidak hirup aroma bensin. Habis itu sudah engga pernah ada datang lagi," katanya.

Dirinya menjelaskan bahwa kebiasaan IG mencium aroma bensin berawal saat sang ayah menyuruh IG untuk membeli bensin eceran.

"Jadi ayah tuh montir, suka suruh anak beliin bensin, jadi setiap pulang ke rumah tuh, bensin suka dihirup," katanya.

Acah menyebutkan bahwa IG telah menjalani berbagai cara pengobatan. Mulai dari pengobatan umum ke Puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, hingga saat ini, IG tengah menjalani pengobatan alternatif.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini