"Saya menerima sak dermo saja (menerima ikhlas), mungkin sudah qodar (ketetapan) saya," katanya, dikutip dari TribunSolo.com.
Tumiyem menyebut, kehidupan rumah tangganya dengan istri-istri Haji Sukadi berjalan rukun.
Meskipun ketiga istrinya tinggal di rumahnya masing-masing.
Rumah masing-masing istri Haji Sukadi saling berdampingan.
Haji Sukadi juga bisa berbuat adil kepada ketiga istrinya.
Bahkan, mereka bisa bekerja bersama memajukan usaha pengecoran logam milik Haji Sukadi.
"Selama ini adil, kerja bareng-bareng, semua bareng. Sering kumpul," ujar Tumiyem.
Baca juga: Sosok Fabian Alvaro, Dicoret dari Paskibraka Nasional H-2 Pemusatan, Berprestasi di Bidang Paskibra
Pendidikan itu penting
Bagi Haji Sukadi, pendidikan penting dan tidak boleh dilupakan.
Ia bisa menyelesaikan jenjang S1 nya karena ada dorongan dari keluarganya.
Haji Sukadi berharap dirinya bisa menjadi teladan untuk ke-18 anaknya.
"Juga biar jadi motivasi anak-anak semangat sekolah semua," katanya.
Haji Sukadi mengingatkan, dengan pendidikan bisa sukses di dunia dan di akherat.
"Supaya jadi anak sukses dunia akhirat dan jadi anak yang alim dan faqih," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Zharfan Muhana)