Namun, di balik kisah AG yang menuai rasa iba, rupanya AG masih dalam penanganan dokter di Puskesmas Banyuresmi.
AG didiagnosis mengalami gangguan kesehatan dan masih dalam pengobatan.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Banyuresmi, dr Imam Fauzi.
Kondisi kejiwaan terganggu
Dikutip dari Kompas.com, Imam membenarkan AG merupakan pasien Puskesmas Banyuresmi yang masih menjalani pengobatan karena mengalami gangguan kejiwaan.
Namun, kondisi AG tidak cukup parah lantaran masih bisa mandiri menjalani aktivitas keseharian.
"Anak itu pasien Puskesmas Banyuresmi karena mengalami sakit jiwa. Namun, sudah bisa mandiri, hanya saja masih bergejala," kata Imam.
Bahkan, AG merupakan pasien lama yang sudah mendapatkan penangan sejak 2019 silam.
Saat itu, AG datang diantar ibunya dengan keluhan AG berubah menjadi pendiam dan tidak mau bersosialiasi.
Gejala itu muncul ketika AG kehilangan ayahnya yang meninggal dunia.
Baca juga: VIRAL Oknum Pejabat RS di Makassar Jitak Balita Sampai Tersungkur, Orangtua Korban Ngaku Diancam
Pihak puskesmas kemudian merujuk pasien untuk dikonsultasikan dengan dokter jiwa di RSU dr Slamet Garut.
Dalam rujukannya, AG didiagnosis mengalami depresi dan diberikan pengobatan.
AG sempat mengenyam bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), tetapi kemudian berhenti.
Ia tak lama bersekolah lantaran tak bisa mengikuti pelajaran.