TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Empat remaja di Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga menjadi korban pelecehan seksual MDI (42), seorang pimpinan pondok pesantren.
MDI diduga mengancam korbannya dengan gangguan mistis.
Baca juga: Komnas Perempuan Harap Korban Pelecehan Seksual Miss Universe Indonesia Berani Bersuara
Hal tersebut diungkapkan pengacara korban, Topan Nugraha, kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
"Berdasarkan pengakuan keluarga dan orang tua korban, pelaku melakukan aksinya tersebut dengan cara berpura-pura memberikan pengobatan agar pintar dan mudah menghafal," kata Topan.
Saat menjalankan aksinya tersebut, kata Topan, pelaku melakukannya di sebuah kamar tamu di pondok pesantren yang dikelolanya.
"Awalnya pelaku meraba bagian sensitif tubuh korban, lalu menyetubuhinya. Setelah melalukan aksinya itu pelaku mengancam korban dengan cara akan mengirim hal mistis ke orangtua korban," katanya.
Menurut Topan, hingga saat ini ada empat santri yang menjadi korban perbuatan tidak terpuji pelaku tersebut.
Namun baru ada dua korban yang sudah meminta bantuan hukum.
"Akibat perbuatan pelaku, semua korban mengalami trauma, bahkan satu di antaranya sempat mencoba melakukan aksi bunuh diri karena merasa malu."
"Semua korban masih di bawah umur," kata dia.
Topan mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kasus pencabulan yang dilakukan seorang ustaz sekaligus pimpinan pondok pesantren tersebut ke Mapolres Cianjur.
"Kami berharap pelaku segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata dia.
Penulis: Fauzi Noviandi
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Oknum Ustaz dan Pimpinan Ponpes di Cianjur yang Diduga Cabuli Santrinya Ancam dengan Gangguan Mistis