Ketujuh pesawat itu, yakni Lion Air 740 dari Surabaya, Citilink 612 dari Surabaya, Sriwijaya 726 dari Bali, Lion Air 640 dari Yogyakarta, Batik Air 6231 dari Palu, Batik Air 6183 dari Jayapura, dan Garuda Indonesia 620 dari Jakarta.
Insiden penembakan laser ini dilaporkan pilot.
Tidak hanya itu, jet tempur Sukhoi dari Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin juga ditembak laser saat pilot sedang latihan terbang malam.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 16 Januari 2017 dan Rabu, 18 Januari 2017.
Serangan laser ke pesawat ini menjadi perhatian pemerintah.
Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara @djpu_151, sinar laser sangat mengganggu konsentrasi pilot ketika hendak melakukan pendaratan pesawat apalagi sinar laser diarahkan ke kokpit pesawat.
Sinar laser sangat mengganggu konsentrasi pilot ketika hendak melakukan pendaratan pesawat, terutama jika sinar laser diarahkan ke kokpit pesawat.
Bahkan dapat membuat temporary blind pada mata pilot jika sinar laser tersebut mengenai mata pilot.
Pada ketinggian 106 meter, sinar laser bisa mengakibatkan pilot mengalami kebutaan sementara.
Pada ketinggian 365 meter, sinar laser dapat menyebabkan silau dan gangguan penglihatan pilot.
Respon Warganet
Terkait dengan peristiwa penembakan menggunakan cahaya laser, Selasa kemarin, sejumlah warganet berkomentar di akun @makassar_iinfo.
Ada netizen yang meminta polisi turun tangan sebab sangat membahayakan keselamatan penerbangan.
Pemilik akun @afrianto_ menulis komentar, "Harusnya polisi usut tuntas ini...karena dampaknya bisa membahayakan penerbangan,,,jangan Main2 sama keselamatan penerbangan...org Gila memang..."
Pemilik akun @azis_machine menulis komentar, "Jangan kasi viral nanti tambah banyak, mu taumi itu kalau orang Indonesia tambah dilarang tambah nasuka."