TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, tak lagi didukung Partai Golongan Karya (Golkar) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut mendatang.
Alasannya, karena renggangnya hubungan antara Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut yang juga Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah atau Ijeck.
Mengutip Tribun-Medan.com, hubungan antara Edy dan Ijeck belakangan tak harmonis karena keduanya saling sindir.
Terakhir, saat pidato dalam sidang paripurna pengumuman akhir masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Rabu (16/8/2023), Edy mengatakan lupa terhadap Ijeck karena sudah lama ditinggalkan.
Buntut saling sindir itu, Golkar menarik dukungan untuk Edy.
Penarikan dukungan Golkar terhadap Edy Rahmayadi diketahui berdasarkan penilaian yang dilakukan DPD Golkar Sumut.
Baca juga: Fakta Golkar Tak Lagi Usung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2024, Wakilnya Dipersiapkan Maju Gubernur
Lantas, siapa sebenarnya Edy Rahmayadi?
Berikut profil Edy Rahmayadi yang tak lagi didukung Partai Golkar maju Pilgub Sumut mendatang.
Profil Edy Rahmayadi
Mengutip TribunnewsWiki.com, Edy Rahmayadi lahir di Sabang, Aceh pada 10 Maret 1961.
Edy Rahmayadi adalah seorang purnawirawan perwira TNI AD dengan pangkat Letnan Jenderal TNI (Purn).
Tidak sembarangan, ayah Edy Rahmayadi, Rahman Ishaq, merupakan anggota TNI dengan pangkat terakhir sebagai Kapten.
Edy menempuh pendidikan sekolah menengahnya di SMA Negeri 1 Medan.
Setelah lulus, Edy Rahmayadi sempat melanjutkan ke jenjang pendidikan di tingkat perguruan tinggi, yakni di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) pada 1979.
Edy Rahmayadi lalu memilih untuk melanjutkan sekolah ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dan lulus pada 1985.
Baca juga: Golkar Berang Edy Rahmayadi Mengaku Lupa Wagub Sumut Musa Rajekshah Saat Paripurna: Itu Aneh