"Dan sebelum konferensi pers ini saya sudah memberikan maaf untuk mereka, karena itu anak-anak saya, saya ikhlas," ujarnya.
Maryam menganggap, kejadian tersebut sebagai coban baginya dan juga dunia pendidikan.
Baca juga: Jadi Korban Bully, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah Maafkan Siswa-siswanya
Dari kejadian itu, lanjut dia, patut diambil pelajaran untuk lebih baik kedepannya.
"Kejadian ini adalah merupakan cobaan karena kita sebagai umat beragama."
"Sebagai seorang guru kita harus ketahui bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita dukung, ya lain rumah jua," bebernya.
Ia menjelaskan, para siswa tidak berniat untuk melakukan perundungan tersebut.
Hanya, kata dia, mereka diduga mendapat provokasi oleh oknum lain.
"Dan saya tahu pasti anak-anak kami itu tidak mungkin mem-bully gurunya."
"Kecuali ada aktor-aktor di belakang panggung yang berusaha merusak nama saya, terutama SMA 15 Maluku Tengah ini.
"Walaupun mereka mengatakan tidak sengaja tetapi itu pasti ada yang disengajakan," ungkap dia.
Kronologi kejadian
Masih dari laman TribunAmbon.com, aksi perundungan itu terjadi di area parkiran sekolah saat para siswa tengah berunjuk rasa.
Para siswa melakukan unjuk rasa menuntut sejumlah kebijakan sekolah yang dinilai tidak melibatkan siswa.
Mulai dari penunjukkan Ketua Osis tanpa melibatkan perwakilan kelas hingga larangan berpendapat.
Selain itu, pengangkatan Ketua Gugusdepan (Gudep) Pramuka juga disebut menyalahi aturan.