TRIBUNNEWS.COM - Pendaki asal Jakarta, Martinus, mengalami cedera bagian kaki saat melakukan pendakian di Gunung Kerinci, Jambi.
Pendaki tersebut, mengalami cedera di bagian alat gerak bawah (kaki) ketika menuju shelter 3.
Setelah mendapat laporan, Tim SAR mendatangi lokasi dan berhasil mengevakuasi Martinus pada Sabtu (19/8/2023).
Tim SAR gabungan itu, terdiri dari Basarnas Pos SAR Kerinci, Balai TNKS, Organsisasi Mapala, dan warga.
Menurut Kepala Kantor Basarnas Jambi, Kornelis, awalnya korban mendaki GUnung Kerinci bersama temannya, Jumat (18/8/2023) pagi.
Lantas, Komunikasi Basarnas Jambi menerima informasi dari TNKS Gunung Kerinci, seorang pendaki bernama Martinus (31) mengalami cidera saat melakukan pendakian.
“Setelah mendapatkan informasi tersebut, Tim Rescue Pos SAR Kerinci langsung bergerak menuju lokasi bersama dengan tim gabungan lainnya yang terdiri dari tim TNKS, BPBD, Organisasi Pecinta alam, dan warga," ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari TribunJambi.com, Minggu (20/8/2023).
Baca juga: Kronologi Pendaki Gunung K2 Diduga Langkahi Porter Sekarat Demi Pecahkan Rekor Baru
Disampaikan Kornelis, Tim SAR Gabungan membawa peralatan seperti Peralatan Jungle Rescue, Peralatan Medis, Peralatan Evakuasi, GPS, dan Peralatan Komunikasi.
Tim SAR Gabungan pergi menuju lokasi kejadian yang berada di shelter 3 pada siang hari.
"Untuk Cuaca Siang tadi (kemarin) di Pintu Rimba gunung Kerinci hujan ringan dan saat ini Tim Sudah dalam perjalanan menuju Shelter 3 Gunung Kerinci untuk melakukan Evakuasi,” jelas Kornelis.
Sementara itu, Komandan Pos SAR Kerinci, Bambang Hermawan, menceritakan Tim SAR Gabungan akhirnya tiba di lokasi setelah kurang lebih 10 jam perjalanan.
"Setelah kurang lebih perjalanan selama 10 jam, Tim SAR gabungan akhirnya tiba di lokasi pada malam hari dan langsung melakukan penanganan awal terhadap korban untuk menstabilkan cedera pada bagian kaki," ucapnya.
Setelah kondisi korban stabil, kata Bambang, korban langsung dievakuasi menggunakan Tandu oleh SAR Gabungan dari shelter 3 menuju posko R10 pada Sabtu dini hari.
Pada saat evakuasi, cuaca di lokasi hujan deras, sehingga mengakibatkan jalur cukup licin dan berlumpur.