Setidaknya ada empat daerah rawan, yakni:
- Kutai Timur
- Penajam Paser Utara
- Paser
- Beraus
Status siaga juga diharapkan tidak berlangsung lama serta tidak meningkat menjadi status darurat.
Dari prakiraan BMKG akhir September atau Oktober kemarau juga diprediksi masih berlangsung.
BPBD Kabupaten dan Kota juga diimbau agar melakukan koordinasi dengan OPD terkait serta membuat rakor sebagai tindak lanjut dari SK Gubernur Kaltim tersebut.
Sementara BPBD Kaltim, juga terus bersiaga tidak hanya menangani karhutla, namun bencana lain seperti banjir, tanah longsor dan perubahan iklim.
"Kami fungsinya koordinasi dengan instansi terkait, jadi leading center," ucapnya.
Tresna mengapresiasi respon cepat masyarakat, relawan dan unsur yang peduli dengan karhutla.
Yaitu dalam berpartisipasi pencegahan serta penanggulangan bencana tersebut.
"Alhamdulillah respon masyarakat luar biasa, mereka dengan tim relawannya tanpa pamrih juga ikut bergerak," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Isran Noor Tetapkan Status Siaga Bencana Kekeringan, Karhutla, dan Asap di Kaltim