Ia sempat berada di fase kritis, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno, Sukoharjo, Selasa (22/8/2023).
Adapun Hilda yang juga korban dalam insiden tersebut, dalam keadaan sadar dengan kondisi luka-luka di tubuhnya.
Sosok 3 korban tewas
Ketiga korban tewas diketahui merupakan siswa berprestasi di SMPN 1 Jumantono, Karanganyar.
Hal itu diungkapkan oleh Pembina OSIS dan Guru SMPN 1 Jumantono, Paidi (56).
Selain berprestasi, para korban juga dikenal aktif dalam organisasi di sekolah.
"Rafi aktif organisasi pramuka, Fahri juga baik dan aktif organisasi sekolah. Mereka anak-anak yang berprestasi," urainya, Selasa.
Kronologi kejadian
Kasat Lantas Polres Sukoharjo, AKP Betty Nugroho, mengatakan kecelakaan maut itu terjadi sekira pukul 20.15 WIB.
Kejadian berawal ketika mobil Gran Max dengan nomor polisi AD 1618 MT melaju dari arah timur ke arah barat.
Diduga, pengemudi Gran Max melaju terlalu ke kanan dan kurang memperhatikan arus lalu lintas.
"Dari arah berlawanan sepeda motor Honda Vario nopol AD 6143 OP dan Yamaha Mio AD 3363 TZ berjalan dari arah barat ke timur, berjalan secara berjajar," paparnya.
Karena pengemudi Gran Max tidak memperharikan jalan, setibanya di lokasi kejadian, terjadilah kecelakaan.
"Pengemudi Gran Max tidak bisa mengendalikan mobilnya hingga menabrak dua sepeda motor," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Mardon Widiyanto/Anang Ma'ruf Bagus Yuniar)