Untuk mempercepat pemadaman, ujar Gubernur, air yang digunakan terlah dicampur dengan bahan khusus.
"Karena kita tahu tumpukan sampah ini ada gas metana yang panas dan menimbulkan potensi kebakaran kalau ada oksigen. Jadi airnya bukan H2O biasa, tapi sudah tercampur sesuatu yang sangat istimewa," ungkapnya.
Menyoal penumpukan sampah di kawasan Bandung Raya yang terjadi imbas kebakaran di TPA Sarimukti, Gubernur mengatakan sudah membuat lokasi penampungan sampah perkotaan sementara yang lokasinya tak jauh dari TPA Sarimukti. Ia berharap, Senin (28/8) ini penanggulangan sampah sudah beres 100 persen.
"Paling telat Senin pagi sudah bisa membuang sampah secara normal," ujarnya.
Gubernur juga mengatakan bantuan berupa sembako untuk warga yang terdampak dan kebutuhan lainnya seperti dapur umum sudah mulai disalurkan.
"Insya Allah semua akan baik-baik saja, asalkan seluruh warga mendoakan dan bekerja sama, juga mewaspadai karena musim kemarau masih berlangsung sampai Oktober," ujarnya.
Ia mengingatkan masih ada dua bulan lagi kewaspadaan yang harus dipersiapkan agar hal serupa tidak terulang. Begitu pula koordinasi dengan BNPB, Basarnas, dan BMKG terus dilakukan untuk melakukan rekayasa cuaca.
"Untuk persampahan, saya minta warga mengurangi sampah dari sekarang dan harus menjadi kebiasaan. Jangan menunggu kedaruratan. Mengurangi dan mengelola sampah secara mandiri itu lebih baik," ucapnya.
"Karena kita tahu tidak semuanya sistem lingkungan sanggup menanggulangi produksi sampah di kota dan kabupaten," ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Dudy Prayudi, mengatakan penutupan TPA Sarimukti sejak Selasa lalu telah membuat smua TPS di Kota Bandung overload.
"Kemarin sudah 95 persen TPS overload, ditambah weekend ini. Jadi, kami berharap bahwa Senin sudah bisa dibuang ke Sarimukti," ujarnya saat ditemui di TPS Babakan Siliwangi, Minggu (27/8).
Baca juga: TPA Sementara Disiapkan Pemprov Jabar untuk Tampung Sampah dari Bandung Raya
Ia mengatakan, pembukaan lahan baru untuk penampungan sampah darurat di Sarimukti akan mengurangi overload di TPS meski kondisinya tak akan langsung sepenuhnya normal.
"Kami biasanya setiap hari ada 241 rit. Tapi, sekarang jika Senin bisa mulai pembuangan di tempat darurat itu ya hanya bisa 98 rit. Pasti masih agak sulit untuk mengejar. Maka, jika Senin dibuka untuk pembuangan ke Sarimukti kami memprioritaskannya untuk truk yang kemarin sempat antre tapi tak bisa membuangnya ke TPA yang totalnya itu ada 188 truk," ujarnya.
Status darurat sampah Bandung Raya, ujar Dudy, masih berlaku seperti yang tertuang dalam SK gubernur per 24 Agustus 2023. Bahkan kemungkinan, Kota Bandung juga akan mengeluarkan SK Plh Wali Kota terkait darurat sampah Kota Bandung