TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso diduga melakukan pemukulan kepada kader PDIP bernama Suparjiyanto.
Detik-detik keributan Joko dengan Suparjiyanto sempat terekam kamera dan viral di media sosial.
Dugaan pemukulan kini berbuntut panjang. Joko harus menerima nasibnya dipecat dari partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Tidak hanya itu, kini Joko dilaporkan ke polisi oleh pihak Suparjiyanto.
Berikut update dari kasus dugaan Ketua DPC Gerindra Semarang diduga pukul kader PDIP di Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: Luka di Pelipis Kader PDIP Semarang Diduga Direkayasa, DPC Gerindra: Akan Lakukan Upaya Hukum
Dipicu soal bendera partai
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Hendrar Prihadi membeberkan penyebab dugaan pemukulan.
Semua bermula saat Suparjiyanto memasang bendera partainya di lingkungan tempat tinggal Joko di wilayah Bandrarharjo.
Kemudian Joko yang tidak terima tiba-tiba mendatangi Suparjiyanto dan langsung melayangkan pukulan pada Jumat (8/9/2023).
"Kemudian tanpa babibu, Ketua Gerindra itu memukul kader kami," kata Hendrar dikutip dari Kompas.com, Senin (11/9/2023).
"Alasannya (pemukulan) karena kader kami memasang bendera di sekitar perkampungan yang di situ tinggal Ketua DPC Gerindra Semarang," lanjutnya.
Terkait ini, tambah Hendrar, dirinya mengimbau para kader PDIP untuk menahan diri.
Harapannya permasalahan tidak semakin meluas.
"Kami diminta meredam emosi kawan-kawan supaya di Semarang tidak terjadi pertikaian yang keras antara partai kami dan Gerindra," tegas Hendrar.
Terlebih kasus telah dilaporkan ke Polda Jateng untuk diusut lebih lanjut sebagaimana perintah dari pimpinan PDIP.