Hendrar kemudian menyoriti perihal permasalah bendera.
"Loh masang bendera partai kok ngga boleh? Terus dipukul. Memang salahnya apa," tutupnya.
Baca juga: Hasto Minta Kader di Banten Rebut Kursi Ketua DPRD Banten dari Gerindra pada Pemilu 2024
Bantah lakukan pemukulan
Joko dalam kesempatannya membantah melakukan pemukulan kepada kader PDIP tersebut.
Meskipun demikian, ia mengakui sempat ada kontak fisik antaran dirinya dengan Suparjiyanto.
"Memang saya dorong tapi tidak di muka. (Terkait adanya luka lebam-red) di muka dibuat oleh siapa saya tidak tahu kok jadi ada benjolan."
"Tangan saya bersih tidak ada luka atau bekas. Saksi banyak yang melihat tidak menyentuh muka," urai Joko, dikutip dari TribunJateng.com.
Joko selanjutnya menjelaskan perihal permasalahan pemasangan bendera partai di lingkungan rumahnya.
Ia menceritakan, sekira 5 bulan lalu ada juga pemasangan bendera PDIP dan ia tidak mempermasalahan hal tersebut.
Kemudian bendera-bendera dicopot untuk diganti dengan yang baru lantaran sudah lusuh.
Namun, Joko menyayangkan, bendera yang awalnya tersebar dibeberapa tempat dalam satu RW, kini hanya terpasang di RT tempat rumahnya berada.
Dirinya menilai, hal di atas tidak mencerminkan adanya etika berpolitik dan justru seolah-olah melecehkan dirinya sebagai anggota dewan yang berasal dari dapil setempat.
Joko kemudian mendatangi Suparjiyanto bermaksud untuk bertanya tentang bendera partai ini.
"Saya ketemu dengan Suparjiyanto dia jawab saya hanya disuruh. Saya bener menegur dan marah tapi sama sekali tidak melakukan pemukulan," tegasnya.
Baca juga: Reaksi Joko Santoso setelah Dipecat dari Posisi Ketua DPC Gerindra, Minta Maaf ke Prabowo
Kini dipecat
Ketua Majelis Kehormatan sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengungkap pertimbangan partainya terkait pemecatan Joko.