Saat ini dirinya membuka pangkas rambut di tempat yang memiliki luas 2 kali 2 meter itu baru 10 bulan.
Sebelum diisi dirinya ia mengaku bangunan kolonialisme itu sempat kosong cukup lama padahal sudah menjadi tempat pangkas rambut selama puluhan tahun.
"Kalau saya baru, kurang lebih 10 bulan, dulunya kosong agak lama, makanya karena ini kosong agak lama dulunya pangkas rambut makanya saya isi," tandasnya.
Ia juga menceritakan perbedaan saat membuka pangkas rambut di bangunan era sekarang dan bangunan zaman dulu ialah di hawa yang dirasakannya.
Menurutnya hawa tersebut berbeda, meskipun tak kasat mata baginya itu sangat terasa.
"Bedanya di sini adem meskipun gak ada listrik ya, terus hawanya gimana ya beda aja gitu," pungkasnya.
Sampai saat ini Bambang menikmati memotong rambut setiap kepala pengujung yang datang, mulai dari pukul 07:00 WIB hingga pukul 18:00 WIB setiap harinya.
"Sehari kurang lebih 20 kepala, satu kepalanya hanya Rp 10.000 kalau buka setiap hari," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Bangunan Tua di Kota Bogor Ini Ternyata Bekas Pos Tentara Belanda, Kini Jadi Tempat Cukur Rambut