TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Dokter gadungan Susanto ternyata sejak usia muda sudah pernah melakukan penipuan.
Saat menjadi siswa SMA, Susanto pernah dikeluarkan dari sekolah karena memalsukan nilai rapornya.
Baca juga: Dokter Gadungan Susanto Dituntut 4 Tahun Penjara oleh Jaksa, Simak Lagi Sederet Kejahatannya
Diketahui, Susanto adalah dokter gadungan yang dipekerjakan PT Pelindo Husada Citra (PHC) Surabaya di klinik K3 wilayah kerja Pertamina di Cepu, Jawa Tengah.
Wakil kepala sekolah SMAN 1 Magelang, M Rofiq Muttaqin menjelaskan, Susanto pernah bersekolah di SMAN 1 Mertoyudan, Kabupaten Magelang, tahun 1996.
Saat kelas XI, kata Rofiq, Susanto dikeluarkan dari sekolah pada tahun 1998.
Hal itu lantaran Susanto memalsukan rapor miliknya.
"Betul pernah sekolah di SMAN 1 Mertoyudan, tapi waktu kelas 2 dikeluarkan dari sekolah karena memalsukan nilai rapor," kata M Rofiq Muttaqin, dikutip dari Kompas.com.
Kendati begitu, Rofiq mengaku tidak mengetahui secara pasti semester berapa Susanto dikeluarkan.
Sebab, ia baru bertugas di SMAN 1 Mertoyudan pada awal 2023 lalu.
Informasi tersebut ia ketahui dari seniornya sesama guru.
Baca juga: Takut Bertemu Dokter Gadungan? Masyarakat Bisa Akses Dua Website Ini untuk Memastikan
"Tapi, tepatnya saya tidak tahu di cawu berapa, karena saya belum masuk sebagai staf pengajar," kata Rofiq.
Di bagian lain, terungkap dalih Susanto menjadi dokter gadungan.
Susanto beralasan tuntutan ekonomi yang membuatnya terpaksa menjadi dokter gadungan.
"Ada keluarga yang harus saya nafkahi. Yang mulia tuntutan itu terlalu lama, saya mohon diberi keringanan," kata Susanto yang suara bergetar seperti menahan tangis.