Febry menambahkan, selama babak kedua, tensi permainan Tim Futsal Kota Malang menjadi keras dan menekan, setelah kebobolan 2 gol di babak pertama.
Tim Kota Malang pun akhirnya menghubungi pihak Tim dari Blitar untuk meminta maaf.
"Tim Malang, malamnya sama pagi WA minta maaf. Ya, kita maafkan. Karena dari awal kita murni untuk mencetak prestasi. Saya bilang ke anak-anak, jangan terprovokasi. Kalau sampai membalas lawan akan dapat kartu, nanti gak bisa main pada pertandingan berikutnya. Ini merugikan tim," ujarnya.
Kata Panitia
Sedangkan Technical Delegate Porprov Jatim 2023 Cabor Futsal, Munir mengatakan, pihaknya telah menjatuhkan sanksi kepada pemain tim Kota Malang.
Namun, sanksi tersebut tak diinformasikan ke manajemen atau tim futsal Kabupaten Blitar.
“Kami sampaikan surat berisi sanksi yang dijatuhkan panitia disiplin, bukan komisi disiplin, kepada KONI Jatim selaku penyelenggara Porprov Jatim 2023. Tembusannya antara lain kami sampaikan ke Tim Futsal Kota Malang,” jelasnya.
Sanksi tersebut berupa larangan bermain selama dua tahun.
“Larangan bermain selama 2 tahu bagi pemain Tim Futsal Kota Malang dengan nomor punggung 17 dengan nama MRM pada semua event futsal yang diselenggarakan oleh FFI (Federasi Futsal Indonesia), AFP (di tingkat provinsi), AFK (di tingkat kabupaten / kota),” ujar Munir.
Baca juga: Petinju Bondowoso Meninggal Dunia saat Bertanding di Porprov Jatim 2023, Pingsan di Ronde Ketiga
Petinju Bondowoso Meninggal saat Porprov Jatim 2023
Sehari sebelum kejadian tim futsal, seorang petinju berinisial FMRR (15) meninggal dunia di atas ring saat bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2023, Selasa (12/9/2023) dini hari.
FMRR yang merupakan petinju asal Kabupaten Bondowoso, Jatim, tersebut meninggal di atas ring saat bertanding di kelas 46 kilogram.
Ia sempat dibawa ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perawatan.
Mengutip TribunMataraman.com, setelah mendapatkan perawatan di ICU RSUD Jombang, nyawa FMRR tak terselamatkan.