Tak berselang lama, korban ditarik oleh diduga kakak kelasnya menuju ke sebuah lorong yang berada di antara ruang guru dan pagar sekolah.
Di lorong tersebut, korban dimintai uang jajan secara paksa.
"Anak saya tidak mau, wajah anak saya ditutupi tangan kemudian dicolok tusuk bakso itu. Dicolok-colokkan dari atas ke bawah kena bagian mata kanan anak saya. Anak saya takut membasuh matanya dengan air, dan mengusapnya dengan seragam," tambah Samsul.
Saat itu, kata Samsul, ada luka sedikit.
Dia melihat ada bekas darah di seragam anaknya.
Saat pulang sekolah, lanjut Samsul, ia mendapat keluhan dari putrinya bahwa mata kanannya tidak bisa melihat.
"Langsung saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo Surabaya demi anak saya," kata Samsul.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD dr Soetomo Surabaya, diketahui ada kerusakan pada syaraf mata kanan putrinya.
Hal itu membuat mata kanan putrinya tidak bisa melihat.
Samsul pun geram. Tak terima putrinya yang rajin belajar itu mengalami kebutaan.
Hasil Visum
Terungkap hasil visum kasus siswi SD di Gresik yang dicolok tusuk pentol.
Hasil visum SA korban siswi SD 236 Gresik dicolok tusuk pentol tidak ditemukan pendarahan pada mata. Hasil visum dikeluarkan oleh RSUD Ibnu Sina Gresik.
"Jadi hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter tidak ditemukan pendarahan pada sobekan mata dan hasil visum pelendir bola mata dalam keadaan normal. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ucap Kapolres Gresik AKBP AKBP Adhitya Panji Anom, Selasa (19/9/2023).
Kapolres Gresik mengatakan telah melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Seperti tetangga korban, guru, kepala sekolah, dan lainnya.