Lalu, dijelaskan juga tahanan itu bernama Mas Kur.
Dalam keterangannya, Mas Kur tak mau pulang karena betah di dalam penjara.
Iapun tampak malu-malu saat disuruh pulang.
"Tahanan menolak keluar dari penjara meski sudah waktunya bebas!
Video dibagikan oleh petugas kepolisian di Polsek Labuan, Kabupaten Donggala melalui kanal Youtube Ian Bapontar.
Seorang tahanan yang dipanggil ‘Mas Kur’ sampai harus diusir karena tak kunjung meninggalkan penjara walaupun sudah diminta pulang.
Meski alasan sebenarnya hanya tahanan tersebut yang tahu, namun beberapa faktor yang membuat tahanan enggan pulang antara lain tak punya tempat tujuan, malu dengan keluarga, atau takut tak bisa bertahan hidup di dunia luar dengan statusnya sebagai mantan napi.
4. Guru SMP di Wonogiri Cabuli Siswinya, Dilakukan di Lingkungan Sekolah, Chat WA Terungkap
Pria berinisial MU (45) diringkus polisi karena cabuli seorang gadis di bawah umur.
MU yang merupakan guru SMP swasta di Wonogiri, Jawa Tengah, ini tega mencabuli siswinya sendiri, FWP (15).
AKP Andri Muhammad Indra Waspada Amirullah selaku Kapolres Wonogiri mengonfirmasi hal tersebut.
"Inisial korban FWP, warga Desa Lemahireng, Blusuran, Wonogiri," ujar Indra, seperti yang diwartakan TribunSolo.com.
Indra mengatakan, MU melancarkan aksinya di lingkungan sekolah.
"Tersangka melakukan upaya persetubuhan di lingkungan sekolah, tepatnya di ruang teknologi informasi dan komunikasi (TIK)," ujar Indra.
Isi Obrolan WhatsApp
MU mengaku, aksinya bermula saat korban mengirimkan pesan kepadanya tahun lalu.
"Jadi, awal itu pada bulan November atau Desember, dia (FWP) meminta saya untuk menemani lewat chat, sekira pukul 10 malam," ucap MU saat jumpa pers di Mapolres Wonogiri, Jumat (22/9/2023).
Percakapan pun terus mengalir, hingga FWP curhat ingin menjadi dokter.
Baca juga: Sosok Guru SMP di Wonogiri Pelaku Pencabulan Siswi, Lakukan Hubungan Suami Istri di Lab Komputer
"Ngobrol, bergurau dan sebagainya,"
"Dari situ tujuannya dan semangatnya untuk jadi dokter," tambahnya.
5. Sederet Pengakuan Keluarga Ajudan Kapolda Kaltara yang Tewas di Rumah Dinas, Akui Lihat Luka Tembak
Kematian Brigpol Setyo Herlambang (SH), ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara), masih menyisakan duka bagi keluarga di Kendal, Jawa Tengah.
Brigpol SH ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah dinasnya, Jumat (22/9/2023) sekira pukul 13.10 WITA.
Diduga, Brigpol SH tewas tertembak senjata api (senpi) yang sedang dibersihkannya.
Sesuai permintaan keluarga, jenazah Brigpol SH diautopsi di Semarang, Jawa Tengah.
Berikut Tribunnews.com rangkum sederet pengakuan Brigpol SH, dikutip dari TribunJateng.com:
Ada Luka di Dada Kiri
Kakak ipar Brigpol SH, Dwi Jatmiko mengaku melihat ada luka bekas tembakan pada dada kiri korban.
Luka tembak itu dilihatnya ketika jenazah Brigpol SH diautopsi di RS Bhayangkara Semarang.
"Lukanya hanya satu tembus ke belakang," ucap Dwi, Sabtu (23/9/2023).
Dwi mengatakan, istri Brigpol SH yang meminta proses autopsi dilakukan di Semarang.
Terkait kematian Brigpol SH, Dwi berharap pihak kepolisian mengusut kasus ini secara jujur dan transparan.
"Saya minta supaya transparan dan terbuka kenapa ada kejadian seperti itu, satu sisi adik saya akan melahirkan," ujar Dwi.
(Tribunnews.com)