Kemudian, pihak klinik merujuk Titin ke RS Erni Medika.
Arif mengaku tidak memiliki uang yang cukup untuk biaya persalinan, namun karena sudah mendesak ia tetap memasukkan istrinya ke RS Erni Medika.
"Kami tidak punya BPJS, sebelumnya saya pernah ngurus tapi NIK istri saya ini ternyata beda orangnya. Kesalahan data di KTP, dan kesulitan," sambungnya.
Usai persalinan, Arif sempat meminta keringanan ke pihak RS Erni Medika untuk membayar biaya persalinan dengan cara mencicil.
Namun permintaan tersebut ditolak dan pihak rumah sakit melarang Titin untuk pulang.
Baca juga: Komnas HAM Temukan Bayi 8 Bulan Korban Gas Air Mata Hingga Puskesmas Berhenti Operasi di Rempang
"Kalau rumah sakit, harus dilunasi dulu baru anak dan istri bisa keluar."
"Saya sempat mengajukan cicil dengan jaminan KTP dan kartu ATM agar bisa di potong setiap bulan gaji saya, tapi tidak biasa juga. Saya tidak punya apa-apa," terangnya.
Kini, Arif sudah lega lantaran ada orang yang mau membayarkan biaya persalinan istrinya.
"Alhamdulillah iya (sudah dibayarkan), orang baik itu tidak mau disebutkan namanya. Dia meminta saya untuk menutupi namanya," jelasnya.
Arif mengaku terkejut ketika mendapat kabar biaya persalinan sudah lunas lantaran tidak ada komunikasi sebelumnya.
"Siang ini dilunasi oleh orang itu, setelah itu baru dia bertemu dengan anak dan istri."
"Alhamdulillah orang sore ini kami sudah bisa pulang, kami dibantu juga untuk diantar pulang pakai mobil oleh orang ini, kami sangat berterima kasih banyak," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul RS Erni Medika Klarifikasi soal Pasien Ditahan Usai Persalinan Akibat Tak Punya Biaya