"Indikasinya akan melakukan percobaan penyerangan terhadap aparat," sambungnya.
Melihat kedatangan personel TNI, salah satu anggota KKB langsung melarikan diri melompati pagar sekolah dan terus berlari ke arah Kampung Kumbala Gupa.
Salah satu anggota KKB, Matianus Marsani tertangkap setelah dipojokkan oleh personel TNI.
"Salah satu KKB yang mengaku bernama Matianus Marsani tidak sempat melarikan diri karena posisinya terjepit antara mobil dan pagar sekolah, sehingga dapat diamankan," ungkapnya.
Setelah ditangkap, dipastikan Martianus Marsani merupakan anggota KKB Intan Jaya yang saat ini harus menjalani proses hukum.
"Martianus Marsani mengaku bagian KKB wilayah Homeyo, kondisi saat ini dalam keadaan sehat dan diperlakukan dengan baik sebagai warga negara Indonesia yang punya hak sama di mata hukum," kata Suriastawa.
Dari Matianus Marsani, aparat mengumpulkan sejumlah barang bukti, yaitu satu tas hitam, satu tas noken, satu buah sabun mandi, satu stel baju hitam, uang tunai sejumlah Rp 250.000, satu bungkus gula pasir.
Kemudian tiga bungkus rokok, tiga bungkus kopi, satu buah korek api, satu topi warna biru, satu stel kaus kaki loreng, satu kaus merah, satu buah bendera bintang kejora, dan lainnya.
Penangkapan ET alias ALTAU Kelompok Egianus Kogoya
Satgas Ops Damai-2023 berhasil menangkap seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berinisial ET alias LD alias ALTAU (27).
ET ditangkap di area RSUD Nabire, Selasa (19/9/2023).
ET merupakan bagian dari kelompok KKB Ndugama pimpinan Egianus Kogoya.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2023, Kombes Pol Dr Faizal Ramadhani saat dikonfirmasi membenarkan bahwa timnya berhasil menangkap snggota KKB dari kelompok Egianus Kogoya di Nabire Papua Tengah.
Faizal menjelaskan ET alias LD alias ALTAU terlibat dalam beberapa aksi kejahatan.
Sementara itu Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2023, AKBP Dr Bayu Suseno mengatakan pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti.
"Barang bukti yang diamankan dari tangan pelaku berupa, satu buah tas selempang hitam biru, satu buah cas ponsel Oppo, uang tunai Rp 750.000 dan 3 unit Hp (2 nokia, 1 Android)," ujar Bayu.
Satgas Ops Damai-2023 berhasil menangkap seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berinisial ET alias LD alias ALTAU (27). ET ditangkap di area RSUD Nabire, Selasa (19/9/2023).
Saat ini anak buah Egianus Kogoya tersebut telah diamankan di Polres Nabire Untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Ya benar, Polres Nabire masih melakukan pemeriksaan secara intensif," kata Bayu.
Ardinnus Kogoya alias Artis Ditangkap
Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 menangkap anggota KKB inisial AK alias Artis (20) saat berada di Ilaga pada Kamis (21/9/2023).
"Kami mengamankan satu anggota KKB di Ilaga atas nama Ardinnus Kogoya alias AK atau Artis (20) yang beralamat Kampung Manggume Distrik Pomukia Kabupten Puncak," kata Kasatgas Humas Damai Cartenz 2023 AKBP Suseno dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Minggu (24/9/2023).
Bayu menuturkan, pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti.
Antara lain berupa 1 buah tas kecil, 3 buah kalung manik-manik, 1 buah botol minuman, 1 buah handphone merk Oppo, 1 buah pisau carter, 1 buah kalung besi dan 1 buah kalung mainan warna kuning.
"Berdasarkan hasil pemeriksaaan, bahwa peran AK yaitu pembakaran rumah warga dan bascamp PT Unggul pada 23 Mei 2023 lalu, peran yang kedua terlibat pembakaran SMA Negeri 1 Ilaga pada tanggal 17 Agustus 2023 lalu," jelasnya.
"Saat ini yang bersangkutan masih dalam proses pemeriksaan di Polres Puncak untuk pengembangan lebih lanjut," tuturnya.
Marthen Iba Diringkus 22 September
Simpatisan Kelompok Separatis Teroris (KST) bernama Marthen Iba diamankan Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK Sektor Distrik Aroba Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Penangkapan simpatisan KKB ini berawal dari penyerangan orang tak dikenal (OTK), Jumat (22/9/2023) di pos Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK.
Marthen Iba ditangkap saat sweeping gabungan dilakukan TNI-Polri, setelah terjadi serangan terhadap Pos TNI di Aroba Teluk Bintuni.
Dansatgas Yonif 407/PK Letkol Inf Hermawan Setya Budi mengatakan, telah terjadi gangguan dari OTK terhadap Pos TNI di Aroba Teluk Bintuni.
Terdengar tembakan senjata api sebanyak delapan kali dalam tempo dua kali gangguan, masing-masing empat kali tembakan, Jumat (22/9/2023) sekira pukul 19:00-19:25 WIT.
"Laporan dari anggota di lapangan, terjadi gangguan terhadap Pos Aroba dari OTK sebanyak dua kali dengan total sebanyak delapan kali tembakan, namun tidak ada korban, anggota aman," ujar Dansatgas.
Setelah kejadian tersebut, Dansatgas 407/PK memerintahkan Danpos Aroba, Danpos Sumuri dan Danpos Tomage untuk meningkatkan siaga dan melaksanakan patroli perimeter seputaran pos, kios-kios yang menjual bahan makanan ke OTK.
Sweeping juga dilakukan di seputaran pelabuhan bersama pihak Polsek Baboo, Polres Bintuni dan penyisiran di Kampung Air Terjun yang berada 3 KM di belakang Pos serta patroli di pinggir pantai gunakan longboat.
Sementara itu Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi GN Suriastawa dalam rilisnya, Minggu (24/9/2023) menyampaikan bahwa, telah diamankan satu orang simpatisan KKB Papua Barat terkait dengan serangan OTK terhadap Pos TNI sebelumnya.
Setelah dilaksanakan pengejaran terhadap OTK melaksanakan penyerangan terhadap Pos TNI dan dilakukan sweeping di tempat-tempat yang dicurigai.
"Diamankan satu orang atas nama Marthen Iba sebagai simpatisan KKB dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan," jelasnya.
Adapun barang bukti yang diamankan berupa 3 pucuk senjata rakitan, KTP atas nama Marthen Iba, Kartu Anggota TPN Papua Barat atas nama Marthen Iba dengan jabatan Staf Operasi, 8 buah HP, 2 buah kartu perdana telkomsel dan 1 buah tas.
5 Simpatisan KKB Diamankan
Sebanyak 5 warga sipil diamankan Polres Nduga dan jajaran Satgas Gakkum Damai Cartenz, Provinsi Papua Pegunungan.
Kelima orang tersebut diamankan pada Minggu (17/9/2023) dan Senin (18/9/2023).
Mereka diamankan karena diduga kuat mendukung dan menjalin komunikasi intens dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Jadi dasar penangkapan 5 warga sipil ini karena terindikasi kuat mendukung KKB sesuai keterangan salah pelaku yang terlibat dalam kelompok itu," kata Kapolres Puncak, Kompol Vinsensius Jimmy melalui Kabag Ops, Iptu Pratama Sudirno kepada Tribun-Papua.com.
Selain keterangan pelaku, hal lain menjadi bukti kuat seperti adanya foto dokumentasi di handphone yang disita aparat terkait indikasi mereka adalah pendukung dan sering berkomunikasi dengan Egianus Kogoya.
Penangkapan dilakukan di salah satu rumah tepat di belakang Gereja Yerusalem saat ada warga sipil lain tengah istirahat bersama mereka.
"Saat ditangkap sempat terjadi perlawanan dengan mengunci pintu rumah dan menghalangi aparat untuk masuk hingga terjadi cekcok saat 5 orang ini hendak diamankan," katanya.
Ke 5 warga sipil ini akhirnya diamankan dan diboyong ke Mako Polres Nduga untuk dimintai keterangan atas dugaan menjalin komunikasi dengan KKB.
"Kalau 5 warga sipil ini telah diperiksa. Kami juga telah berkoordinasi dengan Bupati Nduga untuk menyelesaikan masalah ini. Intinya saat penangkapan tidak ada kekerasan yang dilakukan aparat," tuturnya.
Dari keterangan polisi hanya dibeberkan dua orang yang diamankan masing-masing bernama Idin Gwijangge dan Zakeus Kogoya selaku pemilik rumah.
Sedangan berdasarkan data dihimpun ada empat orang diamankan di antaranya Urbanus Kogoya, Marko Kogoya, Indisina Gwijangge dan Barini Gwijangge.
Sumber: (Tribunnew.com/wik) (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)