TRIBUNNEWS.COM - Sisi lain dari MAR (17), siswa yang bacok gurunya Ali Fatkur Rohman (41) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, diungkap polisi.
MAR diketahui rajin membantu keluarganya mengais rezeki untuk menyambung hidup.
Siswa kelas XI itu setiap hari ikut berjualan nasi goreng.
"Pelaku kesehariannya pada malam hari membantu keluarga berjualan nasi goreng."
"Membantu tenaga," kata Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi, dikutip dari kanal YouTube Polres Demak.
Winardi dalam kesempatannya juga menyinggung soal motif ekonomi terkait kasus ini.
Sempat beredar kabar MAR tidak sanggup membayar uang sekolahnya sehingga dilarang mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS).
Baca juga: Muncul Desakan Agar Kasus Siswa Bacok Guru Dimediasi, Begini Jawaban Kapolres Demak
Tante dari MAR sudah menghubungi korban untuk meminta keringanan agar keponakannya diizinkan ujian terlebih dahulu.
Namun, permintaan tersebut ditolak dan MAR tetap tidak bisa ikut UTS.
Terkait hal ini, Winardi belum bisa membenarkan kabar di atas.
"Secara ekonomi kami masih melakukan pendalam. Jadi saat kejadian MAR sakit hati kepada guru karena tidak diberikan kesempatan mengikuti UTS," jelasnya.
Winardi menambahkan, pelaku kini telah diamankan. MAR mengaku menyesal serta mengakui kesalahannya telah membacok gurunya.
Sosok MAR juga diungkap oleh kepala sekolahnya, Madrasah Aliah (MA) Yasua, Masrukin.
"Anaknya memang pendiam, tapi juga sering membolos sekolah," katanya, dikutip dari TribunJateng.com.