Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Masyarakat di Nusa Tenggara Timur terpaksa harus melintasi rute perjalanan yang berbahaya yaitu bukit terjal dan berbatu dengan jarak perjalanan 4 km setiap harinya hanya untuk mencapai sumber air bersih.
Salah satunya masyarakat Desa Mbuit, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadapi masalah penyediaan air bersih.
Ini merupakan sebuah fakta yang menyatakan bahwa di era modern ini, meski air bersih menjadi kebutuhan dasar, tidak semua orang beruntung untuk memiliki akses air bersih yang mudah.
Fakta inilah yang medorong Solar Chapter Indonesia bergerak dalam merealisasikan pilar pertama dari empat pilar Solar Chapter, yaitu penyediaan akses air bersih.
Solar Chapter membangun saluran air dengan teknologi solar panel ke daerah-daerah di NTT yang masih kesulitan mendapat pasokan air bersih.
Baca juga: Kemarau Panjang di Wilayah Banten, KS Group Peduli Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga
Hingga bulan Agustus 2023 lalu telah membangun 11 pompa air tenaga surya yang tersebar di beberapa desa di NTT.
“Adanya air bersih membuat penghasilan masyarakat bisa naik menjadi dua kali lipat karena mereka bisa bercocok tanam kapanpun dan air bersih bisa meningkatkan kesehatan bahkan mengurangi angka stunting di sana,” ujar founder Solar Chapter, Mustika Wijaya dalam keterangannya belum lama ini.
Gerakan ini telah dilakukan sejak 2017 berhasil menghadirkan air bersih di lima desa, yaitu Desa Weimangoma, Sodana, Wekeke dan juga Kareka Nduku.
Tahun ini diimplementasikan di empat desa lainnya, yaitu Desa Bisesmus, Boen, Tafuli, dan Golo Ketak.
Proyek yang diberi nama Water for Mbuit tersebut digerakkan oleh gabungan mahasiswa Indonesia dari universitas di Amerika Serikat dan Indonesia, yaitu University of California Los Angeles dan Institut Teknologi Bandung.
Baca juga: Musim Kemarau, Kyai Muda Ganjar Bantu Air Bersih dan Sumur Bor Bagi Warga Desa Butoh Bojonegoro
Di tahun ini, Vision Ease dan ACE Hardware kembali memberikan dukungannya untuk mewujudkan misi kemanusiaan di Mbuit menyusul kontribusi mereka pada proyek Water for Karekanduku di tahun sebelumnya.
Head of Corporate Communications & Sustainability ACE, Melinda Pudjo mengatakan, mewujudkan akses air bersih bagi masyarakat di NTT merupakan wujud nyata dukungan untuk peningkatan kesejahteraan.
"Juga perekonomian masyarakat untuk berkontribusi dalam tujuan pembangunan berkelanjutan,” ungkap Melinda.
Direktur PT Vision Ease Asia, Aily Chandra mengungkapkan keterlibatan perusahaan dalam proyek ini bentuk komitmen kami untuk menciptakan kehidupan yang lebih layak untuk masa depan yang lebih baik menuju Indonesia Merdeka Air.
"Inisiatif ini bukan hanya mengenai pembangunan infrastruktur, tetapi juga tentang membangun masa depan yang cerah bagi mereka, penerus Bangsa Indonesia," kata Aily.