News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala Sekolah SMPN 2 Cimanggu Ungkit Prestasi Pelaku Bullying di Cilacap, Pernah Juara Pencak Silat

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Sekolah SMPN 2 Cimanggu, Cilacap, Wuri Handayani, menjadi sorotan setelah membeberkan sederet prestasi MK, tersangka perundungan yang viral. Ia mengatakan MK memiliki prestasi di bidang pencak silat hingga tilawat Al-Quran.

"Kita bersyukur hasil dari MRI tidak ditemukan fraktur tulang,” ujar Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Nahar, Jumat (29/9/2023) lalu.

Tersangka perundungan siswa SMP di Cilacap, Jawa Tengah. Diketahui, ia sering pindah-pindah sekolah. MK juga pernah menimba ilmu di pondok pesantren. (Tribun Jateng/WA)

Baca juga: Tabiat MK, Pelaku Perundungan di Cilacap: 4 Kali Pindah Sekolah, Pernah Dikeluarkan karena Berkelahi

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ikut turun tangan menangani kasus perundungan di Cilacap ini.

Hal itu dilakukan karena korban dan kedua pelaku merupakan anak di bawah umur.

KPAI akan memastikan hak-hak anak terpenuhi selama proses hukum berlangsung.

Komisioner KPAI, Dyah Puspitarini, mengatakan proses hukum kasus ini harus sesuai dengan Undang-undnag Perlindungan anak dan sistem peradilan anak.

"Kami pastikan, anak korban, anak saksi, dan anak pelaku, semua prosesnya berjalan sesuai UU Perlindungan Anak dan sistem peradilan pidana anak," jelas Dyah, Jumat, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Lokasi Perundungan 

Aksi perundungan yang dilakukan MK terhadap FF terjadi di lapangan voli yang jauh dari permukiman penduduk.

Lapangan voli itu terletak di pegunungan Cimanggu di Desa Negarajati, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap.

Mengutip dari TribunBanyumas.com, lokasi perundungan terletak 2 kilometer dari SMPN 2 Cimanggu, tempat pelaku dan korban menimba ilmu.

Selain itu, lapangan voli dikelilingi perkebunan warga dan memiliki akses jalan yang cukup sulit.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku tidak tahu menahu soal aksi perundungan yang terjadi di wilayahnya.

"Sama sekali tidak tahu kalau ada kejadian di sana (lapangan voli, Red). Kalau tahu mah pasti dilerai."

"Tahunya malah dari tetangga yang lihat di sosmed. Kalau aku, malah nggak tahu sama sekali," terangnya.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Fahdi Fahlevi, TribunBanyumas.com/Pingky Setiyo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini