TRIBUNNEWS.COM - Seorang selebgram dari Palembang, Sumatera Selatan, tuai kontroversi setelah ia mendukung pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Ia sempat mengunggah video di akun @yoansandradyta, yang seakan menormalisasi pembakaran lahan.
Dalam video tersebut, ia memilih membuka lahan dengan membakarnya daripada membayar tenaga orang untuk menebang.
"Logika bae e misal e, kamu punyo lahan 100 hektar, kamu be atau aku be e, dak galak lah nyuruh wong nebang, mending aku bakar bae sekali lewat sudah, agek bayar be mobil Damkar supayo api tu reda, yang penting kan abis,"
"(Logika saja ya, misal kamu punya lahan 100 hektar, kamu atau saya saja ya, gak mau lah nyuruh orang menebang. Mending saya bakar saja, sekali lewat selesai. Nanti tinggak bayar saja mobil damkar supaya (apinya) reda, yang pentingkan habis)," ujar Yoan Sandradyta, dikutip dari TribunSumsel.com.
Pihak berwajib yang mengetahui hal tersebut, langsung memanggil Yoan untuk melakukan klarifikasi.
Baca juga: Kabut Asap Akibat Karhutla, SMA di Palembang Kurangi Waktu Belajar
Hal tersebut, diungkapkan Plt Dirreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Putu Yudha Prawira.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengundang Yoan untuk datang ke Polda Sumsel.
"Yang bersangkutan sudah kita undang untuk mengklarifikasi video yang diunggah nya di medsos. Rencananya hari ini (kemarin) datang ke Polda Sumsel, " ujar Putu, saat dikonfirmasi, Senin (2/10/2023).
Yoan pun memenuhi panggilan tersebut dan datang ke Polda Sumsel pada Senin sore.
Ia didampingi suaminya, Fuad saat masuk ke Gedung Subarkah Ditreskrimsus Polda Sumsel.
"Bentar ya masuk dulu ya, " ujar Yoan.
Klarifikasi Yoan
Setelah bertemu pihak berwenang, Yoan pun menyampaikan permintaan maafnya.
Dari video yang diunggah akun Instagram @terang_media, ia hanya mencurahkan isi hati mengenai kabut asap yang terjadi.
"Assalamualaikum wr wb saya Yoan Sandradyta pemilik akun Instagram @yoansandradyta meminta maaf sebesar besarnya kepada warga negara Indonesia khususnya sumatera selatan atas video tentang kebakaran lahan menjadi viral di masyarakat,"
"Saya tidak ada maksud apapun, cuma mencurahkan isi hati saya dan kekesalannya karena kabut asap membuat sekolah tadinya offline menjadi online atau daring," ujarnya.
Ia pun berjanji tak akan mengulangi kesalahannya di kemudian hari.
"Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang saya buat, demikian permintaan maaf saya buat," tutupnya.
Kabut Asap di Palembang
Kabut asap yang menyelimuti Palembang pun membuat salah satu SMA membuat kebijakan supaya muridnya tidak terdampak.
Kepala SMAN 1 Palembang, Moses Ahmad, membuat kebijakan waktu jam pelajaran dikurangi.
"Kalau sebelumnya kita masuk pukul 06.20 WIB, sekarang masuk pukul 07.30 WIB," ujarnya, Senin (2/10/2023).
Pihaknya juga membuat edaran untuk orang tua, supaya kegiatan di luar kelas untuk diganti.
"Kita sudah membuat edaran untuk orang tua, kegiatan di luar kelas diganti teori sehingga pelaksanaannya tetap di dalam kelas. Kemudian untuk sementara upacara ditiadakan dulu," katanya.
Lebih lanjut, jam pelajaran yang biasanya 45 menit, kini jadi 35 menit.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSumsel.com, Rachmad Kurniawan/Thalia Amanda Putri/Linda Trisnawati)