News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswi SD di Gresik Diduga Dianiaya Kakak Kelas, Penglihatannya Pulih dan Sudah Masuk Sekolah Baru

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) SAH (8) digendong ayahnya menuju ruang pemeriksaan MRI di Rumah Sakit PHC Surabaya, Rabu (20/9/2023). (Kanan) SAH saat dikunjungi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di kediamannya, Selasa (19/8/2023)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNNEWS.COM - Kasus siswi SD di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang mengalami kebutaan diduga karena kekerasan kakak kelas sempat menjadi perhatian publik.

Mata siswi berinisial SA (8) diduga dicolok menggunakan tusuk pentol saat di sekolah.

Kini, kondisi mata SA sudah kembali normal usai menjalani perawatan.

Bahkan SA sudah dapat sekolah lagi, namun SA dimasukkan ke sekolah baru untuk proses penyembuhan traumanya.

SA datang ke sekolah bersama ayah, ibu, dan kedua adiknya.

Baca juga: Bocah Kelas 5 SD di Cilacap Diduga Dicabuli 7 Orang, Korban Putus Sekolah Sejak Setahun Lalu

SA memang belum mengenakan seragam sekolah saat datang ke sekolah.

Dia pun belum masuk kelas, keduan orang tuanya tampak merayu bocah berusia 8 tahun tersebut.

Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KBPPPA) Gresik dr Titik Ernawati, dan Kabid Pengelolaan Pendidikan Dasar Dispendik Gresik, Chamdan Faruq, ikut memantau SA yang masuk sekolah.

SA pada hari pertama masuk sekolah, pulang setelah para murid SD Miftahul Ulum Menganti Gresik masuk jam istirahat.

Mata kanan SA disebut sudah sembuh. Sudah bisa melihat tulisan kecil lebih jelas.

"Alhamdulilah hasil pemeriksaan rumah sakit sudah sembuh, normal 100 persen bahkan tulisan terkecil pun bisa dilihat," kata dr Titik Ernawati, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Keluarga Korban Bully Siswa SMP di Cilacap Tolak Berdamai dengan Tersangka

Menurutnya, SA perlu perhatian, disayangi, diperhatikan, dibahagiakan selama ini dilakukan untuk menyembuhkan secara fisik dan secara psikologis.

"Selama ini ada pendampingan psikologis kita terus menerus bersama tim psikologis selalu memberi hal-hal yang membahagiakan didampingi keluarga. Pendampingannya tidak hanya di rumah, kami ajak tapi di tempat-tempat yang menyenangkan seperti di mall beberapa kali kita ajak ke mal, kita ajak ke playground sepuasnya main bisa memulihkan. Di luar nalar pihaknya juga ya anak tersebut sembuh matanya 100 persen," bebernya.

Pemriksaan dari mata kanan SA memang tidak ditemukan kelainan kekerasan. Hanya mengkonsumsi vitamin, nutrisi.

"Vitamin yang tidak kalah penting adalah pendampingan psikologisnya itu insya allah bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh psikologis," ungkapnya.

Pengakuan SA

Pihak keluarga mencoba mengajak korban mengungkap sosok pelaku yang telah mencolokkan tusuk pentol ke matanya.

"Lek pas dianter ibu’e arek iku numpak sepeda motor (Biasanya dia diantar ke sekolah sama ibunya naik sepeda motor-red)," kata SA.

Baca juga: Kepala Sekolah SMPN 2 Cimanggu Ungkit Prestasi Pelaku Bullying di Cilacap, Pernah Juara Pencak Silat

Video pengakuan SA yang mengungkapkan sosok pelaku itu sekarang ada di Komnas Perlindungan Anak dan penyidik Polres Gresik.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim, Febri Kurniawan Pikulun mengatakan, sebenarnya dia ingin video bisa membantu kerja penyidik kepolisian.

Hanya saja, ternyata tidak berjalan sesuai harapan. Dia mendengar banyak pihak yang mengintervensi keluarga SA agar kasus tersebut ditutup.

"Kan aneh ya belum ada pengumuman siapa pelaku tapi kasus sudah diproyeksikan damai," ucap Febri.

Febri membeberkan bukan kali pertama ini pihak keluarga SA menerima intervensi.

Dia mencontohnya adanya intervensi dari Camat Menganti yang mengancam akan diberhentikan sebagai carik (sekretaris desa) apabila tidak segera memutuskan kasus ini selesai.

Febri sendiri sebenarnya sudah bisa memprediksi kalau kasus ini akan berujung damai.

Baca juga: Siswi SD di Gresik Alami Kebutaan Diduga Dicolok Kakak Kelas, Keluarga Korban Dapat Intimidasi

Latar belakang pelaku masih anak-anak, tidak bisa dipidana.

Hanya saja, pihaknya ingin sebelum kasus ini berakhir damai proses penyelidikan harus terlebih dahulu berjalan sesuai prosedur.

"Tetapkan dulu pelakunya. Lalu buat solusi untuk mendampingi penyembuhan mata korban. Kemudian, bupati, kepala dinas, serta minta maaf kepada masyarakat karena sudah gagal menjaga keselamatan ketika berada di sekolah," tandasnya.

Hingga berita ditulis, surya.co.id belum berhasil menghubungi Camat Menganti yang namanya dicatut oleh Komnas PA.

Sebelumnya, pengacara keluarga SA, Abdul Malik menghimbau berbagai pihak untuk tidak melakukan intervensi pada keluarga korban.

Pasalnya ia sempat melihat adanya draft permohonan maaf yang diberikan kepada keluarga korban untuk menyudahi laporan kepolisian atas tindakan penusukan mata dan bullying pada anaknya.

Baca juga: Fakta Siswi SD di Gresik Alami Kebutaan, CCTV Sekolah Tak Aktif, Hasil MRI Tak Ditemukan Kekerasan

Abdul Malik mengungkapkan saat ini kondisi SA semakin membaik, ia menduga karena SA masih kecil sehingga kondisi matanya bisa pulih lebih cepat.

Pemeriksaan selama di rumah sakit juga cenderung mengarah ke kondisi psikologis SA yang belum stabil, karena selama jalannya proses pemeriksaan mata SA tidak bisa fokus.

"Kami berharap korban segera membaik dan bisa kembali normal matanya sampai 90 persen. Sementara itu proses hukum juga terus berlangsung,"tegas Abdul Malik saat mendampingi SA melakukan pemeriksaan mandiri di Surabaya Eye Clinic di Jalan Jemursari, Surabaya, Jumat (22/9/2023).

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kondisi Terkini Siswi SD di Gresik Dicolok Tusuk Pentol, Penglihatan Pulih, Hari ini ke Sekolah Baru

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul AKHIRNYA Siswa SD Buta di Gresik Ungkap Sosok yang Colok Matanya Pakai Tusuk Pentol, Ayah Diancam

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini