News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populer Regional: Kopda Andrianto Bunuh Istri Dibantu Selingkuhan - Kondisi Warung Mbok Yem

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut rangkuman berita popouler dimulai kasus oknum TNI yang tega membunuh istrinya hingga kondisi warung milik Mbok Yem di Gunung Lawu.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews dimulai kasus oknum TNI yang tega membunuh istrinya sendiri.

Pelaku diketahui bernama Kopda Andrianto, sedangkan korbannya Pipiet.

Kopda Andrianto menjalankan aksinya dibantu dengan selingkuhan Listiani Agustina (48). Kini, kasus pembunuhan tersebut sudah mulai disidangkan di Pengadilan Negeri Surabaya.

Kemudian ada insiden seorang ibu rumah tangga digigit komodo di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Korban bernama Ratna (46) yang tercatat sebagai warga Desa Pasir Panjang.

Ratna digigit saat menjemur ikan pada Senin 2 Oktober 2023 sekitar pukul 15.00 Wita.

Baca juga: Populer Internasional: Kutu Busuk Serbu Paris - Pabrik Rudal Kh-59 Rusia Dihantam Drone Ukraina

Berita terakhir datang dari kondisi terbaru warung milik Mbok Yem di kawasan Puncak Gunung Lawu.

Mbok Yem dilaporkan hingga kini masih bertahan diwarungnya di tengah kebakaran yang melanda Gunung Lawu.

Mbok Yem bersama 3 anggota keluarganya masih bertahan serta kondisinya dalam keadaan sehat dan selamat.

Berikut berita populer regional di Tribunnews dalam 24 jam selengkapnya:

1. Kopda Andrianto Bunuh Istri Dibantu Selingkuhan, Jasad Korban Dibuang dan Dibakar di Bangkalan

Ilustrasi pembunuhan. Oknum TNI bunuh istrinya dibantu selingkuhan. Terungkap kasus pembunuhan ini sudah direncanakan. (Kompas.com)

Seorang oknum TNI bernama Kopda Andrianto membunuh dan membakar jasad istinya pada 27 April 2023.

Dalam melancarkan aksinya, Kopda A dibantu selingkuhannya yang bernama Listiani Agustina (48).

Kopda Andrianto telah menjalani persidangan di Pengadilan Militer.

Sementara Listiani Agustina (48) menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (2/10/2023) lalu.

Dalam persidangan sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejari Tanjung Perak, Hajita Cahyo Nugroho menyatakan terdakwa Listiani Agustina sempat melakukan dua kali percobaan pembunuhan terhadap korban yang bernama Pipiet.

"Percobaan pertama racun jenis temix ditaburkan ke makanan korban tapi korban tidak memakannya," paparnya, dikutip dari Kompas.com.

Kemudian percobaan pembunuhan kedua dilakukan dengan cara memasukkan racun cair ke obat herbal.

Kedua percobaan pembunuhan yang dilakukan terdakwa dalam waktu yang berbeda tersebut gagal.

"Namun dimuntahkan oleh korban karena korban merasa ada rasa yang aneh," imbuhnya.

Dalam persidangan terungkap, motif Kopda Andrianto dan Listiani Agustina melakukan pembunuhan lantaran kesal terhadap korban.

Selain itu, masalah ekonomi juga menjadi alasan Kopda Andrianto membunuh istrinya dengan cara memukul dan menjerat leher korban.

Kopda Andrianto kemudian memanggil selingkuhannya, Listiani Agustina untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

Baca selengkapnya.

2. Kronologi Ibu Rumah Tangga di Pulau Rinca Digigit Komodo Panjang 2 Meter saat Jemur Ikan

Kolase foto Komodo dan Ratna warga Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca yang digigit komodo, Senin 2 Oktober 2023. (PosKupang/ho/ist)

Warga Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) digigit komodo.

Korban bernama Ratna (46) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) digigit komodo pada Senin 2 Oktober 2023 sekitar pukul 15.00 Wita.

Akibat gigitan komodo sepanjang 2 meter itu, tangan korban berdarah.  

Darahnya tak kunjung berhenti hingga korban dievakuasi pakai speedboat milik Taman Nasional (TN) Komodo dari Pulau Rinca ke Labuan Bajo.

Saat berita ini ditulis, korban sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo.

Keluarga korban dan Kapolsek Komodo, AKP Ivans Djarat beri penjelasan soal kronologi Ratna digigit komodo serta kondisi terkini.

Warga di Pulau Rinca Digigit Komodo, Tangan Terus Mengeluarkan Darah
Seorang warga Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) digigit komodo.

Kejadian itu terjadi pada Senin 2 Oktober 2023 sekitar pukul 15.00 Wita.

Korban yang diketahui bernama Ratna (46) itu digigit komodo saat sedang menjemur ikan di depan teras rumahnya.

Kapolsek Komodo AKP Ivans Djarat mengatakan korban saat ini sedang dievakuasi dari Pulau Rinca menuju Labuan Bajo untuk penanganan lebih lanjut.

"Anggota Bhabinkamtibmas Pulau Rinca sudah dalam perjalanan dari Pulau Rinca ke Laboan Bajo untuk evakuasi korban, menggunakan speed," katanya.

Kapolsek Komodo AKP Ivans Djarat (POS-KUPANG.COM/BERTO KALU)
Ivans menyebut, korban digigit Komodo di tangan bagian kanan, kondisi tangan korban setelah tergigit terus mengeluarkan darah.

"Darah masih keluar terus. Mohon doanya semoga baik-baik saja," imbuhnya.

Baca selengkapnya.

3. Tinggal Sendirian di Rumah Mewah Tak Terawat, Bu Guritno Akhirnya Dibawa Dinsos Meski Sempat Menolak

Bu Guritno, seorang ibu yang tinggal sebatang kara di rumah mewah terbengkalai di Komplek Sukamenak Indah, Margahahyu Kabupaten Bandung dievakuasi Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Senin (2/10/2023). Foto Bu Guritno saat akan dievakuasi dari rumahnya di Sukamenah Indah yang terbengkalai, Senin (2/10/2023). (Tribun Jabar)

Bu Guritno, seorang ibu yang tinggal sebatang kara di rumah mewah terbengkalai di Komplek Sukamenak Indah, Margahahyu Kabupaten Bandung dievakuasi Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Senin (2/10/2023).

Saat petugas pemerintah setempat datang bersama polisi hingga dinas sosial, Bu Guritno awalnya enggan membukakan pintu.

Meski RT, Kades, Dinas Sosial, hingga Polisi membujuk Bu Guritno yang berusia 70 tahun untuk membuka pintu.

Setelah dibujuk tak kunjung membukakan pintu, akhirnya Dinas Sosial, membuka pintu rumah Bu Guritno sebelah kanan dengan paksa.

Baca juga: Sosok Guritno, Lansia Tinggal Sendiri di Rumah Terbengkalai Tanpa Listrik dan Air, Dulu Kerja IPTN

Tak terlalu sulit membuka pintu tersebut, sebab terlihat sudah rapuh dan engselnya sudah tak kokoh.

Ketika berhasil dibuka petugas membujuknya untuk ikut, namun Bu Guritno menolaknya.

Akhirnya, petugas merayu kembali tapi tak dihiraukannya.

Akhirnya, petugas sedikit memaksa hingga memboyongnya naik mobil.

Kondisi di dalam rumah Bu Guritno terlihat berantakan dengan barang-barang lama miliknya.

Tak hanya itu di dalamnya tercium bau kurang mengenakkan.

Namun di dindingnya terlihat terpampang foto-fotonya, masih tertata.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Rahmatullah Mukti Prabowo, mengatakan, diperkirakan ibu ini mengalami gangguan kejiwaan.

"Maka kami Dinas Sosial menanganinya, dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, itu dalam pengawasan kami," kata Prabowo.

Baca selengkapnya.

4. Jambi Dikepung Kabut Asap, Siswa Belajar Daring hingga Ribuan Orang Terserang ISPA

Ilustrasi kabut asap - Provinsi Jambi dikepung kabut asap dengan kualitas udara Tidak Sehat. Para siswa diminta untuk belajar daring hingga ribuan orang kena ISPA (TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO)

Kabut asap hasil dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi masih menebal.

Hal tersebut membuat Pemprov Jambil keluarkan Surat Edaran (SE) bagi siswa SMA di seluruh Provinsi Jambi.

SE tersebut dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi untuk menindaklanjuti SE Gubernur Jambi tentang antisipasi karhutla dan kualitas udara yang memburuk.

“Berdasarkan pantauan stasiun Air Quality Monitoring System (AQMS) Provinsi Jambi, dimana Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dalam satu minggu terakhir ini menunjukkan kualitas udara katagori tidak sehat,” tulis dalam SE yang ditandatangani Syamsurizal Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Minggu (1/10/2023).

Mengutip TribunJambi.com, para murid melaksanakan kegiatan belajar mengajar daring di rumah.

Selain itu, siswa dan tenaga kependidikan diminta untuk pakai masker saat beraktivitas.

Selain itu, siswa SD-SMP di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi juga diminta untuk belajar dari rumah karena kualitas udara mulai memburuk.

"Dalam satu minggu terakhir ini menunjukkan kualitas kategori tidak sehat," ungkap H Dahlan, Plt Kepala Dinas Pendidikan Tanjabbar.

Baca selengkapnya.

5. Hutan Gunung Lawu Kebakaran, Mbok Yem Masih Bertahan di Puncak dan Warungnya Masih Utuh

Mbok Yem (kiri) memilih bertahan di warungnya di puncak Gunung Lawu meski kebakaran melanda sekitar warung. Penampakan warung Mbok Yem (kanan). Diketahui, kebakaran di Gunung Lawu merembet ke wilayah Hargo Dalem, tempat sejumlah warung makan, sejak Minggu (1/10/2023) malam. (DOK. BPBD Karanganyar/KOMPAS.com Sukoco)

Pemilik warung legendaris di kawasan Puncak Gunung Lawu, yang biasa disebut Mbok Yem hingga saat ini masih bertahan di atas gunung.

Padahal, hutan Gunung Lawu sedang mengalami kebakaran dan sejumlah warung pun ludes dimakan si jago merah.

"Warung yang lain sudah ludes tapi untuk mbok Yem masih utuh," ucap Kalak BPBD Kabupaten Karanganyar, Juli Padmi Handayani dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (3/10/2023).

Juli mengatakan, meski Mbok Yem bersama 3 anggota keluarganya masih bertahan di puncak, tetapi kondisinya dakam keadaan sehat dan selamat.

Saat ini, kata Juli, tim gabungan memberikan sejumlah logistik kepada mereka.

"Beliau tidak mau dievakuasi, dan karena itu, kami memberikan logistik di sana," ucap dia.

Diketahui, puncak Gunung Lawu terdampak kebakaran hutan yang awalnya dari kawasan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Ada lebih kurang dua kawasan puncak Gunung Lawu yang terdampak kebakaran tersebut.

Juli menjelaskan, dua kawasan itu adalah Hargo Tiling (Dumiling) serta Hargo Puruso (Purusa).

"Yang terbakar masuk petak petak 63-A2 (Hargo Tiling) dan petak 63-A3 (Hargo Puruso)," ucap Juli.

Baca selengkapnya

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini