Seorang warga Kelurahan Masjid, Teti menduga Rika merupakan ODGJ karena sering marah-marah sendiri.
Baca juga: Temuan Toples Berisi Janin Bayi dan Darah di Mamuju Dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sulbar
Selain itu, Rika juga jarang berinteraksi dengan tetangga dan lebih sering berbicara sendiri di rumah kontrakannya.
"Entah apa-apa dibilangnya, 'kamu kalau mau nyewa di sini Rp 40 juta' katanya gitu, cakap sendiri," terangnya, Senin (2/10/2023).
Sebelum insiden bayi meninggal, Teti sempat melihat Rika memotong rambutnya sendiri.
"Iya, kemarin (motong rambut). Dia kalau kita lihat diam aja. Enggak pernah akrab, teguran juga enggak pernah," imbuhnya.
Teti menambahkan Rika dan suaminya, Eri merupakan warga baru karena rumah yang mereka tempati merupakan rumah kontrakan.
Suami Rika bekerja sebagai tukang jahit dan memiliki toko.
Eri disebut jarang tidur di rumah dan memilih tidur di toko tempatnya menjahit.
"Lakinya sering pergi, pintu rumahnya dikunci dari luar kalau malam. Lakinya enggak tidur di rumah, tidur di tempat jahitnya," tuturnya.
Baca juga: Kasus Bayi Dilindas Pajero Sport di Kota Makassar Berakhir Damai
Kronologi Bayi Meninggal
Kematian bayi diketahui oleh ayahnya yang bernama Eri saat pulang ke rumah untuk makan siang.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa membenarkan ada bayi yang meninggal diduga karena kelalaian orang tua.
Rika Yunita dan Eri sudah menjalani pemeriksaan untuk mengungkap adanya tindak pidana dalam kejadian ini.
"Sudah diamankan, dan ini masih pemeriksaan. Masih kami dalami," paparnya.