Mereka kemudian menemukan tiga korban dalam kondisi sudah bersimbah darah dengan sejumlah luka tikaman badik.
ND sendiri saat dikonfirmasi, mengaku ketika peristiwa terjadi dirinya selamat karena bersembunyi dibalik kasur.
Ia mengaku telah lama pisah ranjang dengan suami pertamanya meski masih tinggal serumah.
"Saya selamat karena sembunyi di tengah springbed dan soal cerai dengan suami pertama tapi sudah tujuh tahun pisah ranjang tetapi masih tinggal serumah."
"Kalau pernikahan dengan suami kedua, FR sudah berjalan tiga tahun dan belum dikaruniai anak," ujar ND, Rabu (4/10/2023).
Peran Masing-masing Pelaku
Dalam kasus poliandri tragis ini, polisi telah membekuk enam orang pelaku. Dua di antaranya dilumpuhkan dengan timah panas.
Adapun peran masing-masing pelaku yakni HL, pelaku utama yang merasa sakit hati hingga terjadi aksi pembunuhan.
Ia juga menyuruh pelaku lain untuk melakukan penyerangan terhadap FR.
"Kemudian ikut minum-minuman keras sebelum kejadian bersama pelaku lain," ujar Kapolda Sulsel, Irjen Pol Setyo Boedi Maoempoeni Harso, Jumat.
Lalu A berperan melakukan penikaman kepada FR.
"Kemudian membuat rencana penyerangan terhadap korban Faisal, melakukan kekerasan kepada korban AT dan SP," ungkapnya.
Baca juga: Poliandri Berujung Maut di Gowa Sulsel: 3 Orang Tewas, Bermula dari Kecemburuan Suami Pertama
Pelaku ketiga yakni W, punya peran yang sama dengan A yakni melakukan penikaman terhadap FR.
"Membuat rencana penyerangan terhadap FR, kemudian mengumpulkan pelaku untuk minum-minum di rumahnya," beber Setyo.
Selain itu, W juga berperan menyediakan badik yang digunakan untuk menganiaya korban.