Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pesilat di Gresik, Jawa Timur bernama Aditya Pratama (20) tewas dianiaya sesama pesilat saat tes kenaikan sabuk.
Kasus penganiayaan terjadi pada Sabtu (7/10/2023) malam dan korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama dua hari.
Korban dinyatakan telah meninggal pada Senin (9/10/2023) malam.
Atas kejadian ini, polisi mengamankan enam pelaku penganiayaan yakni D (17) asal Desa Iker-iker, AS (20) Desa Dungus, RM (20) Desa Kambingan, ARG (15) Desa Gedangkulut, S (19) Desa Wedani dan HS (17) Desa Cerme Kidul.
Seluruh tersangka dari Kecamatan Cerme, Gresik.
Baca juga: Aparat Hukum Diminta Jatuhkan Hukuman Maksimal terhadap Ronald Tannur, Pelaku Penganiayaan Pacar
Kepergian M. Aditya Pratama membuat batin Ngatrip (48) dan Suhartini (46) dalam keadaan duka.
Kedua orang tua korban tidak menyangka putra semata wayangnya pergi secepat itu.
Rumah berwarna kuning itu, dihadiri sanak saudara, tetangga berdatangan mengucap bela sungkawa.
Ayah korban, Ngatrip menyebut peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu malam (7/10/2023). Setelah salat Maghrib, sang anak berpamitan untuk pergi latihan kenaikan sabuk di Jalan Poros Desa Cerme Kidul.
"Anak saya pamit katanya ada tes kenaikan. Mau naik sabuk biru," ujar Ngatrip, Selasa (10/10/2023).
Kabar buruk itu datang sekira pukul 01.30 dini hari Minggu (8/10/2023), teman - teman korban mendatangi rumah Ngatrip dan memberi tahu bahwa Aditya sudah tidak sadarkan diri dibawa ke Puskesmas Cerme.
Baca juga: Anggota PSHT Dihajar di Kediri, Korban Meninggal usai Dirawat di RS, Polisi Lakukan Penyelidikan
Ngatrip langsung berangkat ke Puskesmas Cerme. Kemudian dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
Kondisi putranya tak sadarkan diri.